Sementara di tingkat kehidupan masyarakatnya sendiri (civil society) sudah mulai kehilangan keperpercayaan terhadap pemimpinnya yang dianggap sudah tidak lagi amanah dalam mengemban tugas sebagaimana cita-cita yang diamanatkan.
Sementara rakyat sendiri terus dihadapkan dan dihantui oleh harga-harga penyediaan kebutuhan pokok seperti sembako dan beban kebutuhan hidup lainnya yang terus melambung dan mencekik.
Dan di tengah terjadinya krisis multidimensional, saat ini rakyat hanya bisa berharap dan mendambakan siapa pun calon presiden (capres) terpilih di Pilpres 2019 adalah sosok pemimpin yang mencerahkan, sosok pemimpin 'Ratu Adil' yang prabowo notonagoro.
Ia adalah sosok pemimpin yang mampu membawa perubahan menuju Indonesia baru yang lebih mendamaikan dan mensejahterakan kehidupan dan penghidupan rakyat, serta menjadi kembali Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan bermartabat. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Sudah tentu interpretatif istilah 'Ratu Adil' ini ditafsirkan secara plastis dalam konteks zaman. Tapi setidaknya mitos akan kemunculan sosok pemimpin 'Ratu Adil' secara sosio historis masih diyakini dan masih banyak dipercaya di tengah kultur masyarakat.
Pada akhirnya rakyat sendirilah yang akan menakar siapa sejatinya pemimpin prabowo notonagoro dalam 'Ratu Adil' pada Pilpres 2019 nanti. Semoga!
Alex Palit, citizen jurnalis "Jaringan Pewarta Independen", penyuka dan kolektor bambu unik, pendiri Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara (KPBUN)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H