Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Membaca Bambu Mengungkap Makna

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bambu Petuk Ini Dimaharkan Rp17 Juta

23 Oktober 2017   11:22 Diperbarui: 23 Oktober 2017   11:55 5829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di antara sekian banyak spesifikasi jenis bambu unik, bambu petuk (BP) menjadi primadona. Tak heran bila BP banyak diincar pecinta, kolektor dan pemburu (bolankers) bambu unik. Bahkan disebutkan bahwa bambu petuk adalah raja bambu unik.

Disebut rajanya bambu unik, selain jenis bambu unik ini dianggap memiliki energi atau tuah bawaan alami, BP ini menyimpan pesan filosofi yang sangat mendalam.

Sesuai namanya, dalam khasanah ilmu deling, BP ini merepresentasikan bertemunya semua rasa,  nyawijekne roso, menyatu rasa. "Jikalau seseorang mampu menjalankan laku sesuai yang disiratkan BP, maka orang tersebut akan mempunyai energi nyawijekne roso," kata Umi Badriyah, pengaji deling Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara (KPBUN).

Lebih lanjut dikatakan BP adalah simbol untuk manusia bahwasanya seseorang telah mengerti akan dirinya sendiri dari mana asal dan ke mana tujuanya telah tahu, atau bisa dikatakan dua dzat menyatu dalam satu ruang.

Dikatakan oleh pengaji deling Ki Astagina, di mana dalam bertemunya semua rasa ini bisa diterima dengan baik antara satu rasa dengan rasa-rasa lainnya yang saling bersinergi.

Sebagaimana dalam  kehidupan sosial. "Termasuk selalu bisa diterima dalam setiap pergaulan di mana saja dan kapan saja," ujar pengaji deling KPBUN yang berdomisili di Malang.

Mengingat untuk mendapatkan BP asli dari pohon sulitnya minta ampun, maka tak heran harga bambu ini terbilang cukup fantastik. Seperti pada BP asli alami dengan panjang 20 cm dan diameter garis tengah 3 cm ini dimaharkan Rp. 17 juta.

Dikatakan asli alami, karena bambu ini asli dari pohon, bukan hasil rekayasa berupa kerajinan tangan manusia. Maklum mengingat BP ini banyak diburu orang, tak heran bila kemudian terjadi perekayasaan hasil kerajinan tangan yang dilakukan oleh spekulan bisnis bambu petuk untuk meraup keuntungan besar semata. Sementara yang bersangkutan tidak tahu atau tidak bisa membedakan antara mana BP asli pohon dan BP hasil kerajinan tangan.

Yang pasti antara BP hasil rekayasa tangan dengan asli dari pohon akan tampak beda. BP hasil garapan kerajinan tangan cenderung tampak sempurna, misalnya ranting cabang pethuknya berpadu simetris, bahkan ada yang dibuat dengan pola ukiran segala.

Ditegaskan oleh Umi Badriyah, kalau wujud asli alami bambu petuk bahwa bambu petuk jalu (BPJ) sudah masuk kriteria BP. Sebab dari zaman ke zaman belum ada yang membuktikan seperti yang orang ceritakan tentang BP yang selama ini diceritakan dan digambarkan. Sebab sampai hari ini belum ada yang bisa membuktikan kebenaran cerita itu, paparnya lebih lanjut.

Sebagai bolankers kita bicara apa adanya yang kita ditemui dan dapatkan langsung di barongan. "Dan kalau mau tanya BP asli alami itu yang kayak apa, jawabnya ya petuk jalu," tandasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun