Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Membaca Bambu Mengungkap Makna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat Terbuka KPBUN untuk Kepala Bekraf Triawan Munaf

13 Juli 2016   16:58 Diperbarui: 14 Juli 2016   09:28 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) – Triawan Munaf, pastinya akan mengapresiasi memberi perhatian khusus dan dukungan terhadap setiap upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan berbasis industri kreatif domestik.

Apalagi disebutkan bahwa industri kreatif adalah industri masa depan dimana pelakunya adalah anak-anak muda atau generasi muda usia kerja yang tidak masuk sektor kerja formal. Dengan begitu diharapkan bahwa hal ini akan menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional berbasis industri kreatif dan inovatif.

Sudah tentu kami dari pecinta dan penyuka koleksi bambu unik yang tergabung di grup fesbuk “Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara” (KPBUN), yang anggotanya tersebar di pelosok Nusantara, juga berharap keberadaan KPBUN mendapat apresiasi dari mantan personil grup band Giant Step dan pencipta lagu “Geregetan” yang kini menjadi Kepala Bekraf.   

Di mana kami beranggapan bahwa pemberdayaan kreasi bambu unik ini bisa dimasukkan di antara 16 subsektor ekonomi kreatif yang juga perlu mendapat perhatian pemerintah, yang juga perlu didorong dan didukung menjadi salah satu tulang punggung perekonomian kerakyatan berbasis industri kreatif .

Untuk itu, di sini kami juga berharap keberadaan KPBUN ini juga diapresiasi dan mendapat perhatian dari Bekraf, bagaimana mengupayakan dan memberdayakan kreasi bambu unik yang memiliki nilai artistik ini ditangani menjadi industri kreatif inovatif bernilai ekonomis.

Selain memiliki keunikan yang spesifikatif, bambu-bambu unik ini juga memiliki nilai artistik yang tumbuh dan terbentuk secara alami, yang memiliki sentuhan artistik yang bisa diperuntukkan sebagai pajangan dekoratif interior, unik, artistik, alami, eksklusif, dan tiada duanya.  

Selain bisa sebagai pajangan dekoratif interior, bambu-bambu unik ini juga punya nilai seni artistik dengan spesifikasi keunikannya untuk gantungan kunci, bandul kalung, atau asesoris sejenisnya.

Diharapkan bahwa kreasi bambu unik ini juga punya potensi menciptakan industri kreatif inovatif berbasis ekonomi kerakyatan yang mampu menyerap mereka yang tidak masuk sektor kerja formal. 

Pada akhirnya diharapkan pemberdayaan KPBUN dengan kreasi inovatif bambu uniknya akan menjadi bagian subsektor pencanangan program “Nawa Cita” yaitu meningkatkan produktivitas ekonomi rakyat, serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik lewat bambu unik.

Alex Palit, admin grup fb “Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara” (KPBUN), pengelola galeribambuuniknusantara.blogspot.com, dan pendiri “Forum Apresiasi Musik Indonesia” (Formasi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun