Banyumas - Karena biaya yang tinggi mengangkut hasil pertanian padi di sawah menuju jalan raya, ratusan masyarakat yang tergabung dalam Gapoktan desa Wangon dusun Selatri melakukan  pembukaan akses jalan di persawahan sepanjang 1,6 Km  diatas sawah tadah hujan seluas 40 Hektar pada Minggu pagi (17/9/18) dengan cara gotong royong.
Warga tani tersebut memberikan sebagian tanah sawahnya selebar 2,8 meter karena selama bertahun tahun mengeluarkan biaya angkut padi per karung. Menurut Kepala Desa Wangon Subejo melalui Kaur Umum Priyo Sarnoto ongkos per karung padi untuk sampai ke  jalan raya harus membayar Rp. 10.000,-.
"Padahal para petani biasanya menghasilkan minimal 100-200 karung, bila di kalkulasi biaya sekali angkat mengeluarkan uang 1 hingga 2 juta Rupiah, itu belum termasuk ongkos nggepyok atau ngrontok. " Ungkapnya.
Ide pembuatan akses jalan tersebut dari masyarakat yang mengusulkan langsung ke Kepala Desa 2 tahun yang lalu. Kemudian pemdes menindaklanjuti dengan mengumpulkan massa untuk bahu membahu mengurug tanah.
"Program ini pun sebenarnya sudah masuk musrenbangdes sejak 2016 namun baru bisa di laksanakan warga pada tahun ini. "Kata Subejo.
"Setelah akses jalan terbentuk, di harapkan warga tani menjaga jalan untuk tidak di kikis atau di Tamping. " Tambahnya.
Untuk memperkuat jalan tersebut, Pemdes Wangon juga telah membuat pengajuan jalan ke Dinas Pertanian. "Realisasinya tentu menunggu survey dari Dinas."Tambahnya lagi.
Hal tersebut juga di perkuat saran Danramil Wangon melalui Anggotanya yang ikut membantu warga tani Sertu TNI Eko Yon Maryono.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H