WAWONII- PT Gema Kreasi Perdana (GKP) merayakan HUT RI ke 79. Kegiatan perayaan peringatan HUT kemerdekaan, dilaksanakan di kantor PTGKP site Wawonii.
Berbagai perlombaan untuk menyemarakan HUT RI juga dilaksanakan. Pada momen istimewa ini juga dilakukan pengenalan produk usaha kecil menengah (umkm) binaan PT GKP yang baru, "MARIMBA".
Upacara HUT RI di site PT GKP, dihadiri oleh seluruh karyawan, kontraktor, Humas dan juga masyarakat. Bertindak sebagai Pembina Upacara, GM Security, Grandy Mangiwa. Dalam pesannya dia mengatakan, sebagai perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan, PT GKP selalu menekankan untuk taat pada ketentuan perundangan, menjalankan kegiatan pertambangan yang baik dan benar dengan mengacu pada ketentuan good mining practice.
"GKP sudah menegaskan komitmennya untuk menjalankan kegiatan pertambangan yang tidak hanya berorientasi pada peningkatan pendapatan dan produksi tetapi juga mengedepankan pentingnya keselamatan kerja, menjalankan kegiatan pertambangan yang berkelanjutan, yang peduli terhadap lingkungan dan juga sosial. Semoga kehadiran investasi pertambangan di Wawonii, bisa memberi manfaat bagi daerah, masyarakat juga bagi negara," jelas dia.
Setelah upcara HUT RI selesai, dilanjutkan dengan launcing produk umkm baru binaan PTGKP. Marimba Namanya. Marimba merupakan produk kerupuk amplang berbasis Ikan Tenggiri. Kelompok umkm Marimba, merupakan kelompok binaan PTGKP yang berbasis  di wilayah Mosolo Raya.
Kehadiran umkm Marimba merupakan upaya PT GKP untuk mengoptimalkan potensi perikanan yang tersedia di Wawonii. Sebelumnya, PT GKP sudah memiliki tiga produk berbasis potensi pertanian di Pulau Wawonii yakni dua umkm untuk olahan jambu mente dan satu kelompok umkm keripik kelapa.
" Ini (kerupuk amplang) adalah salah satu upaya kita untuk mengoptimalkan nilai tambah potensi perikanan yang ada di Pulau Wawonii," demikian dijelaskan Frans da Lopez, CSR Supervisor PTGKP.
Selama ini lanjut dia, potensi perikanan dari laut Wawonii, hanya dijual dalam bentuk ikan mentah atau ikan yang dikeringkan. Sementara upaya lain untuk memberi nilai tambah atau produk olahan ikan, belum dilakukan.
"Setelah beberapa kali ujicoba dan hasilnya sudah sesuai seperti yang diharapkan, maka mulailah dibentuk kelompok yang terdiri dari ibu-ibu kemudian dilakukan pelatihan manajemen kelompok, manajemen keuangan dan pelatihan digital marketing,' jelas dia lagi.
Proses selanjutnya, melakukan pengajuan izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan sertifikasi halal, agar produk bisa dijual luas ke masyarakat. Penjajakan untuk rencana penjualan produk juga sudah dilakukan ke beberapa pusat oleh-oleh, baik yang berada di Konkep maupun di Kota Kendari.
Nama Marimba, diambil dari Bahasa Buton Ciacia, yang bermakna cepat. Diharapkan, produk ini, bisa cepat dikenal, bertumbuh dan berkembang sehingga bisa cepat juga kelompok dan masyarakat  mendapatkan manfaat.
Usai peluncuran produk amplang, dilanjutkan dengan berbagai perlombaan. Seperti Tarik tambang, lari karung, memasukan botol ke dalam paku, pingpong dan juga mobile legend.
Selain kegiatan perlombaan di kalangan internal karyawan, PTGKP juga mensupport kegiatan menyemarakan HUT RI ke 79 di beberapa desa di wilayah lingkar tambang, seperti Rokoroko Raya, Mosolo Raya dan Polara Raya. Berbagai perlombaan di desa lingkar tambang, dimulai sejak 12 Agustus sampai 17 Agustus 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H