Mohon tunggu...
Ikhwan Wahyudi
Ikhwan Wahyudi Mohon Tunggu... Administrasi - membaca menambah wawasan, menulis menuangkan pemikiran, berdiskusi mengasah gagasan

membaca menambah wawasan, menulis menuangkan pemikiran, berdiskusi mengasah gagasan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

10 Alasan Mengapa Guru Harus Menulis

21 November 2014   13:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:14 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar mengejutkan itu  diungkap oleh Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo yang menyampaikan,  sekitar  800.000 guru di Tanah Air pangkatnya selaku pegawai negeri sipil tertahan hanya sampai golongan IV A karena tidak bisa membuat karya tulis ilmiah.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan bagi guru yang ingin  menduduki golongan IV B harus membuat karya tulis ilmiah. Namun, karena tidak bisa menulis  30,4 persen guru SD dan 28,3 persen guru SMP  harus puas  terhenti di golongan IV A. Lebih menyedihkan  tidak ada guru SD dan SMP yang bisa ke IV E karena minimnya kemampuan menulis tersebut, sebagaimana dikutip kompas.

Beranjak dari realitas tersebut ada hal mendasar yang perlu menjadi renungan kita, betapa para pendidik yang berjasa besar tidak mendapatkan golongan yang tepat kendati secara usia telah seharusnya akibat tidak bisa menulis.

Mungkin saja penggagas kebijakan kewajiban menulis karya ilmiah bagi para guru di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  adalah orang-orang yang ketika dibangku SD dan SMP diajar oleh 800 ribu guru yang tak bisa menulis itu. Amat mungkin pembuat regulasi tersebut dulu bisa pandai membaca dan menulis dan sehebat sekarang akibat jasa sang guru.

Namun, hari ini pahlawan tanpa tanda jasa itu harus menerima kenyataan pahit menghadapi dua pilihan  menulis atau tidak naik pangkat yang berimbas pada besaran penghasilan yang diterima setiap bulan. Pada satu sisi kebijakan itu tentu merugikan , tetapi jika menggunakan kaca mata positif tentu ada manfaat dan pertimbangan matang yang melatarinya.

Kompetensi menjadi kata kunci mengapa guru suka atau tida harus mulai membiasakan diri untuk menulis. Sosok yang setiap hari mendedikasikan  1/3 waktunya  mendidikan dan mencetak generasi bangsa mendatang memang dituntut menjadi figur yang tidak hanya rajin membaca,  mengajarkan ilmu yang dibaca, namun juga tajam mengasah pikiran untuk dituangkan dalam kata demi kata hingga kalimat.

Bisa jadi ada yang menilai tuntutan ini berlebihan, beban mengajar sudah sedemikian padat, belum lagi mendidik moral dan prilaku pelajar, di rumah guru pun harus menjalankan tugas domestiknya mengapa harus ditambah beban mereka. Benar, pada satu sisi terlihat berat, namun jika kita ingin melihat jauh ke depan ini menyangkut masa depan bangsa ini 10-20 tahun ke depan.

Korelasinya adalah jika pendidik memiliki kemampuan menulis yang baik, kemudian menularkan kepada siswa tentu akan lahir anak-anak muda berbakat yang ditangan mereka yang menentukan nasib bangsa yang juga akan mempengaruhi kehidupan guru di hari tua. Jadi sebenarnya melatih diri untuk terampil menulis adalah sebentuk investasi di hari tua.

M anfaat Menulis

1. Mendorong Untuk Banyak Membaca

Jangan harap bisa menjadi penulis yang terampil dan handal jika tidak diawali dengan banyak membaca. Tingkat pengetahuan, kapasitas dan wawasan seseorang salah satunya ditentukan oleh apa yang dibacanya. Jika otak dibaratkan sebuah gudang maka membaca adalah upaya memasok bahan dan barang disimpan dalam gudang itu. Namun, ketika sudah tersimpan harus ada sirkulasi dan bentuknya adalah menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun