Pseudologia fantastica bukan hanya sekadar kebiasaan buruk atau kecenderungan untuk berbohong. Ini merupakan kondisi yang lebih dalam, sering kali terkait dengan masalah psikologis yang mendasarinya. Beberapa faktor yang dapat memicu atau berkontribusi terhadap perkembangan pseudologia fantastica antara lain:
Trauma Emosional atau Pengalaman Masa Kecil
Banyak individu dengan pseudologia fantastica memiliki riwayat trauma emosional atau pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan. Kebohongan yang mereka ciptakan bisa menjadi cara untuk melarikan diri dari kenyataan yang menyakitkan dan menciptakan dunia yang lebih ideal atau nyaman.Gangguan Kepribadian
Pseudologia fantastica sering kali dikaitkan dengan gangguan kepribadian tertentu, seperti gangguan kepribadian narsistik atau gangguan kepribadian antisosial. Individu dengan gangguan-gangguan ini mungkin menggunakan kebohongan untuk memperkuat citra diri mereka atau memanipulasi orang lain agar mempercayai mereka.Kebutuhan untuk Mendapatkan Perhatian atau Pengakuan
Salah satu motivasi di balik pseudologia fantastica adalah kebutuhan untuk mendapatkan perhatian atau pengakuan dari orang lain. Dengan menciptakan cerita yang dramatis atau fantastis, individu dengan kondisi ini berusaha menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka dan merasakan kepuasan dari pengakuan tersebut.Keterhubungan dengan Gangguan Mental Lainnya
Pseudologia fantastica juga sering kali terkait dengan gangguan mental lain, seperti skizofrenia, di mana seseorang mungkin mengalami delusi atau halusinasi, atau gangguan bipolar, di mana fase manik dapat memicu perilaku kebohongan yang berlebihan.
Dampak Pseudologia Fantastica pada Kehidupan
Perilaku berbohong yang berkelanjutan seperti ini dapat berdampak serius pada kehidupan individu yang mengalaminya, serta orang-orang di sekitarnya. Beberapa dampak utama dari pseudologia fantastica meliputi:
Kerusakan Hubungan Pribadi
Orang dengan pseudologia fantastica sering kali kehilangan kepercayaan dari orang-orang terdekat mereka, karena kebohongan yang terus menerus dan akhirnya terungkap. Hubungan dengan keluarga, teman, atau pasangan sering kali menjadi rusak, karena sulit bagi orang lain untuk mempercayai seseorang yang terus-menerus berbohong.Masalah Sosial dan Profesional
Kebohongan yang diciptakan individu dengan kondisi ini sering kali juga merusak reputasi sosial dan profesional mereka. Di tempat kerja, misalnya, jika kebohongan mereka terungkap, mereka bisa kehilangan pekerjaan atau menghadapi masalah serius dalam interaksi sosial lainnya.Kehilangan Identitas
Seiring berjalannya waktu, individu dengan pseudologia fantastica dapat kehilangan identitas diri mereka yang sebenarnya. Mereka begitu tenggelam dalam kebohongan yang mereka ciptakan sehingga sulit bagi mereka untuk membedakan antara diri yang sejati dan narasi yang mereka buat.Kesulitan Hukum
Dalam beberapa kasus, kebohongan yang diciptakan oleh individu dengan pseudologia fantastica dapat menyebabkan masalah hukum, terutama jika mereka terlibat dalam penipuan atau klaim palsu yang memengaruhi orang lain secara finansial atau legal.