Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harta

14 Juli 2024   14:30 Diperbarui: 14 Juli 2024   14:33 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapakah yang tidak menginginkan harta?
Bukan harta utama di rumah bumi
Melainkan harta abadi yang tak kelihatan
Sebab, di mana harta berada
Ke sanalah hati tertuju!

Apa untungnya mencari harta yang akan menguap?
Apa gunanya mengumpulkan harta yang akan musnah?
Mengapa terlalu sibuk mengumpulkan yang akan dimakan ngengat?
Mengapa harus menjual diri demi harta yang akan lenyap?
Haruskah mati demi harta di rumah bumi ini?

Hidup di sini dan saat ini
Bukan tentang mencari harta yang akan lenyap
Tapi, harta yang akan mengantar pada bahagia kekal
Harta yang tak terlihat mata, tetapi bikin sukma bergetar
Memberi tanpa mencatat pada sehelai daun pun!

Inilah harta yang sesungguhnya:
Melepaskan segala-galanya
Tak terikat apa pun
Tak terikat dengan siapa pun
Selain pada yang tak terlihat dan tak tersentuh!

Inilah harta yang sesungguhnya:
Syukur di setiap waktu dan di setiap napas hidup
Kasih seperti matahari yang senantiasa bersinar
Pengampunan tanpa menuntut pengakuan siapa pun
Sederhana di seluruh jalan ziarah!

Hidup di sini dan saat ini
Siapakah hartamu yang sesungguhnya?
Apa hartamu yang paling berharga?
Di manakah hartamu itu berada?
Ke sanalah seluruh energi tercurah!

Gang Sagu, 28 Juni 2024; 00:00 WIT

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun