selalu ada ruang
pada sukma
tanya
tak terjawab
siapa aku
dan, aku untuk siapa
hiruk-pikuk menyertakan tanya,
untuk siapa?
karena,
ingat diri bagaikan samudera
tamak mengalir laksana sungai
korupsi seperti siang bolong tak kenal malam
dan, riuh tawa tak kenal malu
malam sunyi pun bertanya,
masih adakah,
yang tahu diri
yang tahu malu
yang tahu bersyukur?
atau hati sudah membatu
dan, pikiran telah membeku?
semesta bilang,
memang sedang semrawut
tetapi mengutuki,
tak mengeringkan samudera ingat diri
tak menghentikan aliran sungai tamak
tak menutupi matahari korupsi
karena, semua sudah rusak!
masuk dan bersihkan dari dalam
turunkan bingkai ingat diri
ganti dengan ingat sesama dan alam
turunkan bingkai tamak
ganti dengan murah hati
turunkan bingkai korupsi
ganti dengan jujur dan adil
dan, semua akan menjadi baru
hati baru
pikiran jernih
tak lagi untuk diri sendiri
tapi, untuk kebenaran,
lalu, keadilan berdiri tegak
dan, warna-warni kasih tumbuh subur!
Merauke, 13 Juni 2024; 13.37 WIT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H