Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saling Terhubung

7 Oktober 2023   18:47 Diperbarui: 7 Oktober 2023   18:49 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sini,
Di rumah bumi ini
Pada padang pengembaraan ini
Tak ada sesuatu apa pun saling terpisah

Di sini,
Di jalan ziarah ini
Tak ada siapa pun bisa hidup sendiri
Tak ada apa pun bisa berdiri sendiri

Sebab, siapa pun dan apa pun saling terhubung
Seluruhnya datang dari rahim sang Ilahi
Dan, menyatu bersama dengan-Nya
Semua menjadi saudara, tanpa saling membedakan!

Tetapi kenyataan berkata lain,
Porak poranda, terpecah-belah
Hancur lebur, tersisa arang dan debu
Peperangan tak terhindarkan

Hutan alam pun terluka parah
Perut bumi sobek berserakan
Samudera penuh sampah
Udara pun sangat kotor

Lalu menyisakan apa di sini?
Luka, darah dan air mata!
Air mata mengiringi langkah ke luar dari tanah kelahiran
Dan, menyandang status pengungsi!

Air mata membasahi jasad-jasad kaku
Meratapi kematian demi kematian tiada hentinya
Hati teriris oleh kesusahan tak bertepi
Manusia dan alam sedang terseret ke muara kepunahan!

Saling terhubung bukan sebaliknya saling melukai
Saling melengkapi supaya lebih hidup
Saling menghidupi supaya bertambah banyak
Bukan saling memangsa dan akhirnya punah!

Wisma Trianabo, Ayawasi, Maybrat
03 Oktober 2023; 06.00 WIT

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun