Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Lubuk Hati

27 Juli 2023   04:30 Diperbarui: 27 Juli 2023   04:35 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hujan pagi, yang dingin
Angin berbisik lembut,
Apa gunanya benci dan marah?
Hanya menyiksa diri sendiri

Penuhi semua ruang hidup dengan pikiran positif
Ada kesalahan, maafkan
Ada keserakahan, jangan mencibir
Segala kefasikan jadikan bahan renungan

Sebab, tak ada sesuatu pun sempurna di sini
Hanya ada kerapuhan tak terhingga
Meskipun telah berjuang sekuat tenaga
Memahami selalu memberikan pencerahan

Di lubuk hati
Hendaklah jiwa pun tergerak
Memenuhi ruang hidup dengan kasih
Kasih yang mau mengampuni

Hidup menjadi lebih bebas
Tak tertekan dalam situasi apa pun
Sebab, kasih menutupi segala kabut gundah gulana
Dan, pengampunan membebaskan jiwa dari rasa benci dan marah

Hujan pagi pun berlalu
Matahari terbit memberikan kehangatan
Memancarkan kasih dan pengampunan tanpa batas
Mencairkan jiwa yang sedang membeku

Abepura, 27 Juli 2023; 06.21 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun