Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mata Hati

25 Juli 2023   04:36 Diperbarui: 25 Juli 2023   05:15 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat tetapi tidak tampak
Sebab, sekedar melihat
Tanpa hati, mata menjadi buta
Hanya ada kegelapan

Mata hati yang tergerak
Menembus setiap kabut dan malam gelap
Membongkar kemapanan diri
Merobohkan tembok egois

Mata hati yang peduli
Memandang alam penuh kagum, tanpa merusaknya
Melihat orang miskin dengan hati peduli
Menolong kaum papah dengan penuh ikhlas tanpa syarat

Mata hati yang tergerak dan peduli
Kini, sedang redup, bahkan padam
Sebab, di sini banyak mata tanpa hati
Hanya ada kegelapan, air mata, darah, ratap tangis dan kematian!

Abepura, 25 Juli 2023; 06.30 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun