bedil
Sendiri menggali makam
Lalu, desing peluru datang menembus jantung
Dan, terbaring kaku dalam makam sunyi
Di sini, maut seperti kawan karib
Datang setiap saat tanpa henti
Membawa pergi jiwa tanpa pandang usia
Lantaran berbeda ideologi politik
Di sini, darah dan air mata masih mengalir
Ratapan duka bergema kencang
Sebab, peluru masih lalu lalang
Menambah jumlah makam tanpa pusara
Abepura, 19 Juli 2023; 20:46 WIT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!