Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan dalam Damai

18 Mei 2023   07:51 Diperbarui: 18 Mei 2023   07:53 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ine, Yanti, ....
Begitulah kami menyapamu

----

Kini, ragamu terbaring kaku
Tapi, jiwamu bersukacita di hadapan-Nya
Di sini, dunia terasa gelap
Tapi, di sana hanya ada cahaya kemuliaan-Nya

Mengapa Ine pergi begitu cepat?
Tak ada hujan dan angin
Tak ada kabar berita sakitmu
Lalu, datang kabar Ine sudah pergi?

Angkatan 2006
Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Fajar Timur Abepura
Di sana semuanya bermula
Di sana pula kita bersua untuk pertama kali

Di ruang kelas
Di aula
Di perpustakaan
Di seminari yerusalem baru

Suaramu khas
Gaya bicaramu unik
Bicaramu super cepat
Senyum dan tawa membalut seluruh dirimu

Sederhana dalam segala hal
Terbuka apa adanya
Murah hati pada setiap insan
Tegur sapa tanpa pandang bulu

15 Mei 2023, malam sunyi nan sepi
Ine pergi dengan membawa semua yang baik itu
Tinggalkan kami tanpa pesan apa pun
Kami bertanya mengapa Ine pergi, tapi tak ada jawaban apa pun

Kami belum siap, tetapi harus menerimanya
Kami histeris, tetapi tak dapat membangunkanmu
Kami hanya bisa menangis terseduh
Kami mohon maaf bilamana semasa kita bersama ada kata dan tindakan melukaimu Ine

Kami teman-temanmu
Angkatan 2006 STFT Fajar Timur
Ikhlas mendoakanmu Ine
Pergilah duluan ke rumah asal kita

Pergilah dengan damai dan tenteram
Lepaskan segala beban ikatan apa pun di dunia ini
Damailah di sana Ine
Keteladananmu tetap hidup dalam sanubari kami

Pada waktu-Nya tiba
Kita pasti berjumpa di yerusalem baru
Di sana hanya ada damai dan sukacita
Di sana pula, kita akan bernyanyi memuliakan Dia

[Saya menuliskan puisi ini untuk Sahabat kami, Birgita Yasinta Dhenda, yang meninggal dunia di Oksibil, pada 15 Maret 2023. Jenasahnya dibawa ke Ende, Flores melewati rute Oksibil, Jayapura, Makassar, Maumere dan Ende_Abepura, 16 Mei 2023; dari kami yang sangat mengasihimu, teman-teman angkatanmu di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Fajar Timur Abepura, 2006]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun