Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mulai Lagi

9 April 2023   10:22 Diperbarui: 20 April 2023   06:25 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berpuluh-puluh tahun menapaki bumi
Jejak langkah terempas hujan dan badai
Tak ada bekas senyum selain luka dan darah
Memanggul beban hidup yang terlampau berat

Letih
Terkapar di lumpur pekat
Jatuh bersimbah darah
Air mata tak berhenti berlinang

Rapuh
Tenaga sudah habis
Terkuras di jalan terjal berliku
Tetapi, hidup tak menjadi lebih baik

Berjuang bangkit
Keluar dari kubur gelap
Mencari terang dan sumber mata air
Menerangi jiwa dan menyegarkan tubuh

Mulai lagi hidup baru
Teliti, tak ceroboh
Sederhana di dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Selalu kembali ke dalam rumah diri sendiri

Jalan berliku dan beban yang berat tak menghalangi hati mengalirkan kasih
Sebagai menerima dengan sukacita, memberi pun dengan sukacita
Tak menahan sesuatu pun bagi diri sendiri
Sebab, dengan memberi tuaian akan semakin berlimpah

Abepura, 9 April 2023; 09.05 WIT 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun