Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Marah

30 Maret 2023   04:22 Diperbarui: 21 April 2023   06:38 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Emosi tak terkendali
Darah mendidih menembus ubun-ubun
Mata menjadi gelap gulita
Akal sehat lenyap,
Lalu, bertindak brutal!

Luka!
Marah itu melahirkan luka
Luka bisa sembuh, tetapi bekasnya selalu ada
Bekas luka bisa melahirkan luka-luka baru
Dan, jadilah manusia-manusia terluka

Sebelum tinggal di bui dan menyesal,
Kendalikan diri,
Kelola emosi dan berhenti marah
Menanggapi dengan hati bukan sekedar reaksi pakai dengkul
Sebab, apabila terlanjur melukai, maka penyesalan tak berguna

Abepura, 28 Maret 2023; 08.00 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun