Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka

14 Maret 2023   03:28 Diperbarui: 14 Maret 2023   03:38 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada senja berlangit jingga

Di tepi pantai berpasir putih

Bercermin pada laut yang bergelora

Memandangi tubuh berlumur darah

Menganga berdarah

Membusuk bernanah

Menebar aroma tak sedap

Menjadi santapan ulat dan lalat

Semua mata memandang tubuh penuh borok

Semua hidung mencium aroma tubuh yang busuk

Semua telinga mendengarkan erangan kesakitan

Siapa mau peduli?

Teriris berkeping-keping

Terluka sedari di dalam rahim

Api dendam dan marah menyala

Menambah luka dari dalam

Hidup dengan luka

Luka melahirkan luka

Melukai diri sendiri

Melukai sesama manusia dan alam semesta

Siang malam mengerang kesakitan

Siapakah akan menolong?

Siapakah akan menyembuhkan luka itu?

Membisu!

Dini hari,

Angin membisikan mantra

"Telanjang!"

"Bersihkan dan obati lukamu dari dalam!"

Abepura, 11 Maret 2023; 06.37 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun