Malam datang dengan sejuta tanya
Mengapa mementingkan diri sendiri?
Mengapa mengabaikan sesama manusia dan alam yang sedang menjerit?
Tinggal di dalam rumah adat
Mendengarkan nasihat bijak warisan leluhur
Tinggal di dalam rumah Tuhan
Mendengarkan nasihat hidup benar di hadapan Sang Khalik
Pergi ke luar
Mencari bibit ilmu dan pengetahuan
Menimba kebijaksanaan dari sumur sekolah
Gelar keahlian melekat pada nama dan diri
Hujan semakin lebat pada malam gelap
Badai menembus sukma
Menyentak jiwa mencari jawaban
Apa makna memiliki adat, agama dan pendidikan tinggi?
Di sini semua berlawanan arah
Adat sebatas kata-kata bijak tanpa tindakan
Agama sebatas nasihat moral tanpa keteladanan
Pendidikan sebatas gelar tanpa simpati, empati dan solider!
Melihat orang miskin tetapi menumpuk harta kekayaan tanpa mau berbagi
Mendengar teriakan minta tolong, tetapi tidak mau menolong
Mata sudah buta tertutup gemerlap dunia
Telinga sudah tuli tertutup pikiran dan sikap egois
"Oh..kasian!"
Hanya sebatas kata tanpa tindakan
Orang miskin tetap merana
Orang kaya hidup di dalam kemewahannya
Berharap besok pagi sang kejora bersinar
Mencairkan hati yang beku
Menghangatkan tubuh yang dingin
Menumbuhkan benih kasih
Kata-kata bijak berbuah uluran tangan kepada orang miskin
Tidak lagi mengumpulkan harta kekayaan bagi diri sendiri
Tidak lagi saling mengabaikan dan melukai
Ilmu dan pengetahuan berbuah tindakan hidup selaras alam
Hari telah siang
Berjalan selaras alam di bawah terang sang Ilahi
Menabur benih kasih kepada semua makhluk
Dan, mata air jernih pun mengalir ke penjuru bumi
Abepura, 09 Maret 2023; 08.20 WIT