Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tanpa Batas

24 Februari 2023   13:24 Diperbarui: 29 April 2023   09:23 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selaras alam, mama bumi dan angkasa raya
Mengalir ke seluruh penjuru mata angin
Tak bersekat dan tak bertepi
Tak menimbun dan tak menahan apa pun

Seperti menyambut sang mentari dan rintik hujan dengan sukacita
Tangan terbuka-terulur memberi dengan sukacita
Hati gelisah dan tergerak tatkala melihat, mendengar dan merasakan penderitaan manusia dan alam
Bergegas pergi memeluk yang sekarat di rimba berlinang air mata

Selaras alam, mama bumi dan angkasa raya
Tak melukai siapa pun dan apa pun
Mencari yang terluka dan mengobati
Memastikan yang lapar dan haus mendapatkan makanan dan minuman

Tatkala nafiri dan sangkakala berbunyi
Terangkat ke tempat tinggi dalam balutan kasih sejati
Menghilang dalam gumpalan awan putih di langit biru
Mewariskan jejak harum mewangi bagi generasi penerus di bumi

Abepura, 09 Februari 2023; pukul 10.04 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun