Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebatas Rindu

22 Februari 2023   05:59 Diperbarui: 22 Februari 2023   06:02 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berjuta detik berlalu bersama aroma busuk

Menghirup udara pengap meskipun langit tampak cerah

Ada rindu pergi ke alam bebas dan menikmat hari dengan napas lega

Tetapi, tergelincir ke dalam sungai penuh sampah

Ada rindu tinggal di taman bersih dan indah

Tetapi, selalu pergi ke kubangan lumpur

Ada rindu melintasi jalan terang

Tetapi, berbelok ke lorong-lorong gelap

Ada rindu berkata benar

Tetapi, mulut mengucapkan kata-kata palsu

Ada rindu berlaku adil

Tetapi, tangan mencuri hak-hak rakyat jelata

Ada rindu berlaku jujur

Tetapi, tetapi perilaku menipu tak pernah terkikis

Ada rindu hidup suci

Tetapi, menimbun sampah di dalam diri

Ada rindu hidup sederhana

Tetapi, berlaku hidup mewah di tengah penderitaan sesama

Ada rindu rendah hati

Tetapi, lekas marah meskipun sedikit saja kehilangan harta

Ada rindu untuk taat pada kebenaran

Tetapi, suka memberontak terhadap hidup baik

Ada rindu untuk setia

Tetapi, selalu mendua hati

Rindu berbalut rapuh

Tak pernah sampai pada puncak impian

Selalu tergelincir dan jatuh pada lembah egois dan congkak

Karena mengabaikan bisikan sukma untuk tinggal di rumah terang

Di sini, terang itu masih bercahaya

Datanglah mencercap cahayanya

Membersihkan perilaku egois dan congkak

Bekal melintasi jalan menuju taman indah berbunga harum mewangi

Abepura, 22 Februari 2023; pukul 05.00 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun