Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Eksistensi OAP Versus HIV-AIDS

27 November 2022   18:47 Diperbarui: 27 November 2022   18:56 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Papua, September 2022.

Secara medis, saat ini setiap orang yang terinfeksi HIV, dapat mengakses obat ARV. Obat itu gratis dan diminum setiap hari seumur hidup. Meskipun ada obat ARV, tetapi kita menjumpai tidak banyak orang yang berperilaku seksual berisiko mau memeriksakan dirinya ke Puskesmas atau rumah sakit. Bahkan, dalam kondisi kritis sekalipun, orang tidak mau pergi ke rumah sakit atau Puskesmas.

Selain itu, pasien HIV-AIDS juga kurang mendapatkan pendampingan, baik dari tenaga medis maupun dari keluarga dalam mengkonsumsi ARV secara teratur. Dampaknya, orang yang terinfeksi HIV-AIDS lebih cepat mati. Padahal, kalau minum ARV teratur, asupan gizi memadai, maka bisa beraktivitas seperti biasa dan memiliki umur panjang.    

Saat ini, permasalahan HIV-AIDS di tanah Papua sangat serius. Tidak akan ada orang dari luar yang mau peduli pada kondisi hidup OAP saat ini. Maka, kita harus dengan tegas mengatakan bahwa OAP sendiri harus bangkit dari situasi buruk ini! Hentikan kebiasaan mengonsumsi minuman keras dan mempraktekkan perilaku seks bebas! Hidup tertib dan berada dalam barisan tata nilai adat dan budaya!

Di tanah Papua, kita biasa mendengar istilah, "sakit tiga huruf atau sakit salah jalan." Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa HIV-AIDS tidak mudah menginfeksi dan masuk ke dalam tubuh manusia, kecuali manusia pergi mencarinya! 

Orang bekerja memperoleh uang, kemudian pergi melakukan transaksi seksual secara tidak aman. Lantaran sudah bayar, orang tidak mau menggunakan kondom. Alasannya, pakai kondom tidak enak dan lain-lain. Orang secara sadar, tau dan mau mengundang HIV-AIDS masuk ke dalam tubuhnya.

Kita melihat di tanah Papua, HIV terlalu mudah masuk ke dalam tubuh manusia. HIV merusak sistem kekebalan tubuh dan beranjak menjadi AIDS, yang menyebabkan orang tidak bisa beraktivitas dengan normal karena terbaring tak berdaya. 

Kita perlu menutup pintu-pintu yang menjadi jalan masuk HIV ke dalam tubuh. Kita berhenti melakukan seks bebas. Kita berhenti mengkonsumsi minuman keras! Hanya dengan cara jaga diri sendiri, jaga keluarga, jaga marga, kita dapat menyelamatkan kepunahan OAP akibat HIV-AIDS. Kita harus memulainya sejak saat ini, sekarang ini, jangan lagi menundanya!

Penyakit "salah jalan" ini telah menyebabkan puluhan ribu nyawa OAP melayang sia-sia. HIV-AIDS sedang mengancam keberadaan OAP. Perlu kerjasama, sinergi dan kolaborasi lintas sektor, Negara, pemerintah, tetua adat-budaya, Gereja dan segenap pemimpin agama, pemuda, tokoh perempuan. 

Kita harus melihat HIV sebagai ancaman serius terhadap eksistensi OAP. Apabila kita masih anggap remeh, maka tidak dimungkiri, entah cepat atau lambat, HIV-AIDS bisa bikin OAP punah.  [Sentani, 27 November 2022; 20.32 WIT]  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun