Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gereja Papua dan Implementasi Masa Adven yang Berpihak pada Orang Miskin dan Alam

27 November 2022   09:24 Diperbarui: 28 November 2022   14:31 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman perjumpaan dengan Tuhan yang menderita itu,  seharusnya menggerakkan hati setiap Gembala dan jemaat untuk bersolidaritas, bukan hanya di dalam doa dan kata-kata, tetapi melalui tindakan nyata mengulurkan tangan dan mengeraskan suara kenabian.  

Dalam konteks Papua, alam pun sedang menderita dan menjerita karena dikepung oleh perusahaan-perusahaan raksasa yang berkolaborasi dengan Negara. Kita melihat hutan hujan alam berganti dengan perumahan-perumahan dan pohon-pohon sawit serta tanaman industri. 

Padahal, jemaat OAP dengan hutan alam adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Kalau alam hancur, maka dengan sendirinya OAP pun akan lenyap. Karena itu, Gereja Papua, melalui para Gembala dan kawanan domba harus sama-sama menjaga alam dan memanfaatkannya secara bijaksana sesuai kehendak Tuhan, bukan keinginan manusia saja.

Sekali lagi, solidaritas dengan jemaat OAP yang sedang menderita dan alam Papua yang sedang rusak, perlu tindakan nyata melalui perilaku hidup sederhana, tidak mempraktekkan gaya hidup hedonis dan konsumeristis. Perilaku mencari kesenangan diri sendiri dengan mengorbankan orang miskin dan alam harus ditinggalkan demi cinta kepada Tuhan Yesus yang telah menjadi manusia miskin. 

Hari ini, kita memulai hari-hari perziarahan pada masa Adven yang suci ini. Kita tidak pertama-tama, pergi keluar, melainkan memasuki rumah kita bersama, rumah Gereja Papua. Di sana, kita tinggal bersama Tuhan Yesus. Kita mendengarkan pengajaran-Nya dan melihat keteladanan hidup melalui para Gembala-Nya. Dari dalam rumah Gereja Papua itu, kita keluar dan mewartakan kabar baik, kabar gembira dari Tuhan, yaitu pertobatan dan datangnya Kerajaan Allah di tanah Papua.

Kita berdoa dengan iman dan berharap dengan penuh kerinduan bahwa kasih Allah akan menggerakkan para Gembala dan kawanan domba di tanah Papua untuk selalu tinggal bersama di dalam rumah Gereja Papua, dan berjalan bersama-Nya hingga akhir. 

Rumah Gereja Papua, tempat Tuhan Allah menabur dan menumbuhkan benih kasih-Nya hendaklah berbuah melimpah. Jemaat OAP dan segenap kawanan-Nya di tanah Papua dapat bersatu hati, saling menyapa dan memeluk dengan erat satu sama lain, tanpa sekat pemisah. 

Ke depan, para Gembala dan kawanan domba harus tinggal bersama di dalam rumah Gereja Papua dan keluar bersama menuju mata air jernih dan padang rumput hijau. Dengan demikian, Gembala dan kawanan domba sama-sama sehat, gemuk, sehat dan selamat. Amin. (Abepura, 27 November 2022; 09.32 WIT).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun