Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Dekapan Sang Ilahi

23 November 2022   04:28 Diperbarui: 23 November 2022   04:30 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak pernah sendiri

Ke mana pun melangkah

Sang Ilahi menuntun

Hidup berada dalam kendali-Nya

Tak perlu berkecil hati dan putus asa

Tak perlu kecewa tatkala harus melintasi malam gelap

Setiap pengalaman hidup memiliki makna tersirat

Pada waktu-Nya tiba akan tersurat

Lihatlah awan di langit, pohon dan segala jenis satwa

Berada dalam dekapan-Nya

Tak pernah menabur apa pun

Menuai langsung dari percikan kasih-Nya

Bersyukur walaupun diliputi guncangan badai

Bersyukur meskipun harus melintasi rimba sepi

Sebab, tangan-Nya selalu memeluk erat

Tak sedetik pun ditinggalkan menjadi yatim-piatu

Berserah kepada-Nya

Andalkan Dia dalam seluruh hidup

Tak ada sesuatu pun akan terasa berat dan pahit

Sebab, Dia menjadikan segalanya indah pada waktu-Nya

Susah dan senang bisa datang silih berganti

Rasa sakit dan air mata bisa mengalir kapan saja

Tetapi, belas kasih-Nya tak berkurang sedikit pun

Menguatkan jiwa yang letih dan berbeban berat

Matahari nan cerah selepas hujan

Daun-daun hijau memukau selepas musim gugur

Kesusahan hanya sebentar saja

Selamat dan bahagia adalah kehendak-Nya

Berlarilah kepada-Nya

Bawalah seluruh beban hidup kepada-Nya

Dia sedang menunggu di muka pintu dengan penuh rindu

Siap menyambut dan memeluk setiap anak-Nya yang kembali kepada-Nya

Kau bisa pergi jauh dan hilang dari hadapan-Nya

Tapi, Dia tak pernah sedetikpun melupakanmu

Dia sedang menunggumu pulang kepada-Nya

Sebab, Dia menghendaki setiap anak-Nya untuk tetap tinggal bersama-Nya

Wings Air, Jayapura-Nabire, 20 November 2022; 16.00 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun