Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berebut Makanan

22 Oktober 2022   04:54 Diperbarui: 22 Oktober 2022   04:59 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tubuh tak sekedar tulang dan otot

Tubuh memiliki jiwa

Roh memberi hidup

Tubuh, jiwa, roh menjadi satu kesatuan

Pada jalan ziarah ini

Manusia-manusia dunia ini

Pemimpin-pemimpin dunia ini

Fokus pada tubuh fisik

Lihatlah ...,

Manusia saling berebut makan

Manusia berlomba menimbun harta

Manusia hanya memikirkan dirinya sendiri

Lihatlah ...,

Ada manusia gemuk tinggal di istana

Ada manusia kurus, gizi buruk terkapar di kolong jembatan

Sama-sama manusia tapi saling memunggungi

Manusia fokus pada tubuh fisiknya

Makan dan minum enak

Pakaian necis

Tinggal di istana bergelimang harta

Jiwa merana

Jiwa lapar dan haus

Jiwa kurus

Jiwa tak berdaya

Roh meratap sedih

Roh sekedar menggerakkan tubuh

Roh tak terarah kepada sang Ilahi

Roh di persimpangan jalan

Jiwa dan roh kering kerontong

Jiwa dan roh tak mendapatkan asupan gizi

Tak berdaya menatap cahaya Ilahi

Pasrah menanti waktunya ke neraka

Mengapa tak berebut santapan rohani untuk jiwa dan roh?

Mengapa membiarkan jiwa dan roh pergi ke penghakiman kekal?

Lekaslah sadar dan kembali ke jalan terang

Bergegaslah memasuki rumah diri, menyapa jiwa dan roh

Selamatkanlah tubuh, jiwa dan roh

Belas kasih

Pengampunan

Hidup suci

Selamatkanlah tubuh, jiwa dan roh

Rendah hati, murah hati

Mendengarkan keluh kesah sesama

Menolong orang-orang susah

Selamatkanlah tubuh, jiwa dan roh

Berpikir jujur dan adil

Berkata jujur dan adil

Bertindak jujur dan adil

Jangan...,

Sombong, congkak, fitnah, iri hati, dendam

Tipu, curi, mabuk, sina, cabul, seks bebas, narkoba

Korupsi, kolusi, nepotisme, rasis, diskriminatif

Lakukanlah ...,

Berpikir jernih

Berbicara secukupnya

Bertindak sewajarnya

Ingatlah dan lakukanlah ini ...,

Memberi makan tubuh, jiwa dan roh secara seimbang

Tak terikat pada dunia dan segala macam kenikmatannya

Menjadi manusia bebas merdeka

Tatkala senja tiba

Kembali ke dalam rumah diri

Sapalah tubuh, jiwa dan roh

Saling mengakui kerapuhan

Tatkala fajar merekah

Mengawali hari baru dengan ungkapan syukur

Berjalan bersama dalam naungan bintang kejora

Sampai tiba di rumah abadi bersama sang Ilahi


Lion Air, dalam penerbangan Sorong-Jayapura,

21 Oktober 2022; 11.09 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun