Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Coklat Tawar, Bintang Tak Bercahaya

15 Oktober 2022   05:35 Diperbarui: 15 Oktober 2022   05:36 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembunuhan berencana

Menggelapkan bintang-bintang yang seharusnya bersinar

Seketika memudarkan semboyan presisi

Prediktif, resposibilitas, transparansi berkeadilan

Rumit mengurai benang kusam pada malam gelap

Pemimpin negeri harus memanggil ke istana terang

Mengapa bintang-bintang itu tak lagi bercahaya?

Lupa diri, tak tahu bersyukur

Mendapat cahaya malah memadamkannya

Kini tinggal dalam sel gelap

Saat duduk di sofa empuk lupa bertanya pada diri sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun