Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penggunaan Bahasa yang Baik dan Benar di Dunia Digital

7 Desember 2021   04:25 Diperbarui: 7 Desember 2021   04:42 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar dokumentasi pribadi

Sebab, hakikat bahasa sesungguhnya adalah komunikasi dua arah, antara komunikator (pembicara) dan komunikan (penerima pesan). Keduanya, harus saling memahami pesan yang disampaikan. Karena, itu penggunaan bahasa yang baik dan benar di dunia digital mutlak perlu dan penting! [Petrus Pit Supardi].

Pada kesempatan ini, kita akan berdiskusi dan berbicara tentang "Penggunaan Bahasa yang Baik dan Benar di Dunia Digital." Kita bersama-sama akan akan melihat beberapa kata kunci, yaitu bahasa, baik, benar dalam kaitannya dengan dunia digital. 

Kata-kata ini, kita sudah kenal dan paham maknanya, tetapi bagaimana penggunaannya di dalam kehidupan sehari-hari, di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar, tetapi juga di dunia digital?

Bahasa

Di dalam ilmu Antropologi, kita mengenal ada tujuh unsur budaya, yaitu bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistim teknologi dan peralatan hidup, sistim mata pencarian hidup, sistim religi dan kesenian.[1] Kita melihat bahwa bahasa menempati urutan pertama. Artinya, seluruh aktivitas hidup manusia sejak lahir sampai mati, dari pagi sampai malam, seluruhnya berkomunikasi menggunakan bahasa.

Apa itu bahasa? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (manasuka) yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Bahasa menjadi media (sarana) komunikasi di antara manusia. Bahasa juga dibagi lagi menjadi bahasa lisan dan bahasa tulis.

Bagaimana kita menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari? Kita menggunakan Bahasa sebagai sarana komunikasi dengan orang lain, di luar diri kita, maka kita perlu berbicara sesuai kaidah, tata aturan yang disepakati, sehingga dapat dipahami oleh sesama yang kita ajak bicara. Baik bahasa Indonesia, maupun bahasa daerah, kita perlu gunakan sesuai kaidah yang ditetapkan dan berlaku umum. Itulah pentingnya, kita bicara menggunakan bahasa yang baik dan benar.

 Baik dan Benar

KBBI menjelaskan kata baik, artinya elok, patut, teratur. Sedangkan benar, artinya sebagaimana adanya, betul, tidak salah. Dalam percakapan, pembicaraan, kita harus berbicara dengan baik dan benar, artinya kita mengungkapkan pikiran, ide, pendapat, saran, usul dengan pilihan kata (diksi) yang tepat sesuai konteks dan benar, tidak tambah-tambah bumbu.

 Selain itu, dalam penulisan, di blog atau media sosial, tetap harus menggunakan standar, norma dan kaidah bahasa yang berlaku. Tujuannya, supaya audiens paham pesan yang kita sampaikan. Dengan menuliskan kata-kata dan kalimat secara baik dan benar, kita telah mengambil bagian dalam proses mendidik generasi kita untuk semakin cerdas dalam berbahasa, secara khusus dalam komunikasi di dunia internet.

Bahasa yang Baik dan Benar di Dunia Digital

Sebenarnya, penggunaan bahasa yang baik dan benar telah dimulai dalam komunikasi sehari-hari, mulai dari dalam keluarga, lingkungan sosial sekitar dan dalam masyarakat luas. 

Saat ini, manusia sudah hidup dalam dunia digital. Artinya, seluruh hidup dan aktivitas manusia terhubung melalui jaringan internet. Karena itu, ketika kita menggunakan internet, kita sebenarnya memidahkan bahasa komunikasi verbal ke dalam komunikasi digital. Apabila kita telah upload, kata atau kalimat ke dunia internet, maka akan tersebar luas dan akan menjadi konsumsi publik, masyarakat luas.

Apa saja bahasa yang baik dan benar yang kita perlu gaungkan/gemakan dalam konteks Papua, secara khusus di kabupaten Nabire?   

Pertama, bahasa persatuan dan perdamaian. Kita mengetahui bahwa kabupaten Nabire, dihuni oleh masyarakat heterogen: suku, budaya, bahasa dan agama. Maka, komunikasi kita di dunia digital perlu menghadirkan pesan-pesan persatuan dan perdamaian. Kita mengajak masyarakat kita memanfaatkan segala waktu dan kesempatan untuk mewartakan pesan persatuan dan perdamaian.

Kedua, mempromosikan keunggulan daerah. Banyak kali kita menghabiskan waktu berselancar di dunia internet, tetapi apa yang kita peroleh? Tidak ada. Kini dan ke depan, kita bisa memanfaatkan jaringan internet untuk menampilkan wajah daerah kita. Misalnya, potensi kampung/desa yang perlu dikembangkan, keunikan tempat wisata, budaya, cerita rakyat, dll. Kita bisa bikin cerita di blog website atau di chanel youtub, dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

 Kita tulis pesan-pesan, promosi, ajakan, dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, sesuai aturan bahasa yang baku, bukan menggunakan bahasa percakapan sehari-hari, yang membingungkan pembaca dan menimbulkan multitafsir! Apa lagi menggunakan bahasa-bahasa gaul, demi trend, tetapi justru melanggar etika dan tatakrama.

 Poin penting dari penggunaan bahasa di dunia digital adalah:

1) Menggunakan kata-kata dan kalimat yang baik dan benar, sesuai kaidah tata bahasa baku dan sesuai norma, etika moral dan sosial yang berlaku di masyarakat untuk memberikan pencerahan: damai, sukacita, kegembiraan.

2) Menghindari bahasa-bahasa diskriminatif dan rasial yang menyinggung perasaan orang lain yang berbeda suku, budaya dan agama, yang dapat menyebabkan terjadinya konflik horisontal di tengah masyarakat.

Semoga setiap kata dan kalimat yang kita gunakan di media internet, media sosial, blog website memberikan pencerahan, membawa manusia merajut persatuan dan perdamaian, bukan sebaliknya menimbulkan konflik dan perpecahan! 

Demikian halnya, ketika kita menerima informasi atau berita, kita harus membaca dan mempelajarinya secara utuh, sehingga tidak salah memahaminya. Sebab, hakikat bahasa sesungguhnya adalah komunikasi dua arah, antara komunikator (pembicara) dan komunikan (penerima pesan). Keduanya, harus saling memahami pesan yang disampaikan. Karena, itu penggunaan bahasa yang baik dan benar di dunia digital mutlak perlu dan penting! (Nabire, 06 September 2021).  

[Materi ini saya paparkan pertama kali pada webinar Gerakan Nasional Literasi Digital Kabupaten Nabire, 6 September 2021].

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun