Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tawaran Nikmat

8 Oktober 2021   01:18 Diperbarui: 8 Oktober 2021   01:29 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang tengah hari,

Di tepi samudra Pasifik,

Aku memandang ke langit biru

"Apakah aku dapat bertahan pada pilihan hidup sederhana, rendah hati dan hati bersih?"

Aku hidup dalam dunia yang merusak alam

Aku hidup dalam dunia yang diskriminatif dan rasial

Aku hidup dalam dunia konsumtif dan hedonis

Aku hidup dalam dunia penuh korupsi

Aku memandang diriku sendiri

Aku menemukan berjuta kerikil kecil menempel pada seluruh tubuhku

Apakah aku dapat membersihkan kerikil-kerikil itu agar dapat tiba di gerbang peralihan?

Siapa akan menolong aku?

Aku lelah

Aku berharap akan tiba hari tanpa sibuk dengan urusan dunia ini

Aku mau bebas tanpa terikat pada indoktrinasi apa pun

Hatiku hanya tertuju pada kasih sang Ilahi

Aku menemukan dunia menawarkan nikmat sesaat

Nikmat yang membinasakan

Membawa pada kematian abadi

Apakah aku dapat menolak nikmat dunia ini?

Aku jatuh

Tapi, berjuang bangkit

Memulai hidup baru

Hidup bebas tanpa terikat nikmat dunia ini!

Samabusa, Nabire, 9 September 2021; 10.30 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun