Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rapuh

18 Juli 2021   08:21 Diperbarui: 18 Juli 2021   08:22 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdiri di tepi pantai pada senja

Memandang ke Barat

Gumpalan awan hitam menutupi sang mentari yang hendak pergi menerangi wilayah seberang

Derai ombak mengempas bibir pantai mencairkan jiwa yang sedang beku

Angin senja membisikan  kata bijak penuntun arah hidup

Hidup ini rapuh

Akui dan terima

Bersahabat dengannya

Peluk erat

Terima kerapuhan diri sendiri

Sembari bangkit memulai lagi

Seribu kali jatuh terkapar

Seribu satu kali bangkit memulai lagi

Janganlah menyerah dalam kubang kerapuhan diri

Sebab, senja membawa pergi segala kerapuhan hari ini

Fajar pagi datang memberi kekuatan baru

Menuntun pada jalan terang

Menerangi tubuh berbalut temaram

Menerangi jiwa melintasi gemerlap dunia

Membawa roh pada cahaya abadi

Mengalami kebebasan paripurna

Nabire, 16 Juli 2021, 21.31 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun