Dari kejauhan, kita memandang mereka yang kita cintai menyatu dengan ibu bumi.
Tak ada kata perpisahan!
Semua membisu!
Kita mendekat, tatkala nisan tertancap pada gundukan tanah kering itu!
Hati tertikam pedang!
Air mata mengalir tiada henti.
Di pusara bisu itu,
kita hanya bisa bilang,
"terima kasih!"
Terima kasih untuk pelukan hangat tatkala hawa dingin menyelimuti tubuh rapuh ini.
Terima kasih atas perjalanan kita bersama melintasi rimba dan kabut dunia ini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!