Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua Orang dalam Satu Perahu

4 Juli 2021   06:14 Diperbarui: 4 Juli 2021   06:16 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua insan memulai perjalanan

Menyatukan perbedaan

Merekatkan cinta

Saling menerima satu sama lain

Berdiri di tepi pantai

Memandang ke samudra luas

Buih gelombang memutih

Hujan dan badai tiada henti

 

Bisakah mendayung perahu ke tengah samudra?

Duduk merenung di tepi pantai

Jiwa bergejolak

Maju atau mundur?

Dua insan dalam satu perahu

Berjuang melewati badai hidup di samudra luas

Bagaimana melintasi samudra yang sedang bergelora?

Menemukan jawaban dalam satu kata, 'cinta'

 

Cinta itu apa?

Bisakah cinta meredahkan badai di samudra luas?

Cinta menguatkan dua insan menerima kenyataan hidup

Cinta menguatkan dua insan di dalam perahu melewati badai hidup

 

Di dalam rumah perahu menuju laut lepas

Dayungnya adalah cinta

Pengemudinya adalah pengampunan

Penerimaan adalah penunjuk arah

 

Cinta yang memeluk kerapuhan

Pengampunan tanpa pamrih

Penerimaan tanpa syarat

Perahu akan tiba di dermaga rumah dengan selamat,

meskipun badai menghantamnya di samudra luas

Bangunlah perahu dengan cinta seluas samudra

Isilah perahu dengan pengampunan sedalam samudra

Tatalah perbedaan di dalam perahu dengan saling menerima satu sama lain

Berdua mendayung ke laut dalam tanpa goyah sampai tiba di rumah tujuan bersama

Kampung Ayombai, Pulau Moor,

25 Juni 2021; 06.10 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun