"Gerak pastoral kita lima tahun ke depan akan membahas keluarga sebagai panggilan. Kapan kita mulai berperan dalam pelayanan kita terhadap keluarga-keluarga? Saya rasa kalau mau menempatkan keluarga dalam lingkup yang luas mesti diawali dengan katekese orang muda yang erat kaitan dengan kasih yang akan menjadi nyata di dalam hidup berkeluarga," tutur Uskup Keuskupan Agats, Mgr. Aloysius Murwito OFM, pada Rabu, (28/08/2019).
Cuaca di kota Agats cerah. Puluhan petugas pastoral Keuskupan Agats mendatangi aula pusat pastoral keuskupan Agats yang terletak di kompleks misi Katolik Agats.Â
Para petugas pastoral yang berkumpul merupakan panitia pelaksana Musyawarah Pastoral (Muspas) Keuskupan Agats ke-5, yang akan berlangsung di Agats, pada 7-13 Oktober 2019. Di antara para peserta yang datang, hadir pula Uskup Keuskupan Agats, Mgr. Aloysius Murwito OFM.
Suasana persaudaraan mewarnai perjumpaan di antara pelayan Tuhan di tanah lumpur Asmat ini. Mengawali rangkaian kegiatan, fasilitator pertemuan, yang juga ketua panitia Muspas, Pastor Innocentius Retobjaan Pr meminta Pastor Antonius Tjokro Pr memimpin doa.Â
Untaian doa memohon penyertaan Allah dalam pertemuan ini pun terungkap dari imam Allah yang kini menjadi sekretaris keuskupan Agats ini.
Usai doa, Pastor Ino, sapaan ketua Tim Pastoral Keuskupan Agats yang bertindak sebagai fasilitator ini meminta kesediaan Mgr. Aloysius Murwito OFM memberikan arahan terkait persiapan, tujuan dan fokus dalam pelaksanaan Muspas Keuskupan Agats ke-5 ini.
Uskup kaum papah di tanah lumpur Asmat ini mengawali arahannya dengan memberikan keterangan bahwa Muspas ke-5 pada 7-13 Oktober 2019 ini akan melibatkan perwakilan umat dari paroki dan kuasi paroki. Selain itu, peserta Muspas juga berasal dari kelompok kategorial dan para mitra yang bekerjasama dengan Keuskupan Agats.
"Kita perkirakan peserta yang akan hadir berjumlah 220 orang akan berkumpul di ruangan ini untuk membicarakan gerak pastoral  lima tahun ke depan.  Pertemuan ini sangat penting untuk membangun strategi berkaitan dengan tema yang akan dibahas yaitu terkait pastoral keluarga," tutur Uskup yang ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Agats, pada 15 September 2002 ini.
Ia menjelaskan bahwa Muspas Keuskupan Agats telah dilaksanakan sebanyak empat kali sejak tahun 1979. "Muspas pertama tahun 1979 membahas tema 'bersatu di dalam Kristus'. Muspas kedua tahun 2001, tidak menyinggung keluarga, tetapi melahirkan prinsip lima perahu.Â
Pada Muspas ketiga, tahun 2007, saya telah menjadi Uskup. Pada waktu itu menggunakan metode analisis sosial (ansos) yang menghasilkan tujuh masalah pokok di tengah kehidupan orang Asmat. Â