Kini, seluruh warga kampung Bis Agats sudah terdata di dalam aplikasi SAIK. Jumlah penduduk yang terinput di SAIK adalah 3.249 jiwa.
"Saya lihat ada anggaran di APBK 2019 untuk pemutakhiran data SAIK. Jadi, kalau dana desa sudah cair, kami akan pergi ke setiap RT untuk melakukan pembaruan data penduduk," tambah Erold.
Kehadiran Erold Msen, Ambana Karubaba dan Alberto Y.P. Kaiba mengubah wajah kantor kampung Bis Agats. Sebelumnya, kantor kampung Bis Agats sepi lantaran aparat pemerintahan kampung jarang masuk.
Kini, suasana di kantor terlihat ramai, baik oleh aparat kampung maupun warga yang datang silih berganti untuk mengurus keperluan administrasi kependudukan.
Erold menjelaskan bahwa SAIK tidak hanya berguna untuk melihat data penduduk, tetapi juga mempermudah pembuatan surat keterangan bagi warga kampung. Setiap warga kampung yang membutuhkan surat pengantar dengan mudah diproses karena namanya sudah ada di dalam data SAIK.
"SAIK ini sangat membantu pemerintahan kampung dalam mengurus surat menyurat. Di dalam aplikasi SAIK sudah ada format surat. Misalnya, surat keterangan domisili, surat keterangan usaha, surat keterangan miskin dan lain-lain. Kalau warga kampung datang minta surat keterangan, kami masukkan NIK langsung print sesuai surat yang diperlukan," jelas Erold.
Data SAIK pun telah dimanfaatkan oleh pemerintahan kampung Bis Agats untuk penyusunan RPJM kampung. Pada tahun 2017, kampung Bis Agats menyusun dokumen RPJM kampung menggunakan data SAIK. Data SAIK menjadi data dasar pada Bab 2 RPJM kampung yang memuat profil kampung. Selain itu, data SAIK dimanfaatkan untuk menganalisis kebutuhan pembangunan kampung ke depan.
"Saya sangat berterima kasih kepada LANDASAN Papua yang sudah datang membantu kami di Asmat. Secara khusus, kami pemerintahan kampung Bis Agats sangat berterima kasih karena melalui SAIK kami dapat mengetahui jumlah penduduk secara akurat," tutur kepala kampung Bis Agats, Wilibrodus Samderubun.
Untuk meningkatkan pelayanan terhadap warga kampung Bis Agats, pada APBK tahun 2019, kampung Bis Agats telah menganggarkan pembelian motor viar.
"Kami beli motor viar supaya setiap kegiatan kampung kami bisa umumkan kepada seluruh warga kampung Bis Agats. Kami akan sampaikan kepada setiap warga untuk mengurus KK, KTP, akta lahir anak dengan menggunakan motor viar ini. Termasuk sosialisasi HIV-AIDS dan bahaya miras pun kami akan gunakan motor viar," tegas kepala kampung yang tiba di Agats pada tahun 1969 ini.
Pihaknya juga akan membangun balai kampung Bis Agats. "Kami sudah anggarkan di APBK 2019 untuk pembangunan balai kampung. Kami akan gunakan balai sebagai tempat pertemuan, pelatihan dan sosialisasi HIV-AIDS dan berbagai kegiatan lainnya," tutur Wilibrodus.