"Kita diminta sebagai Gereja, kita suka berbagi, kita menolong orang lain. Kita berikan dari kekurangan kita, bukan dari kekayaan kita, dari kekurangan kita. Seringkali  ada yang mengatakan, Bapa Uskup saya belum kaya. Belum kaya, tapi tiap hari minum mabuk, main perempuan dan main laki-laki juga dan sebagainya. Uang habis. Tidak suka memberi. Mungkin di sini tidak ada, tapi Anda tertawa, pasti ada juga."
"Jadi, saudara-saudara sekalian, perayaan 114 tahun sebuah kesempatan bagi kita untuk bertobat. Melihat hal yang baik, kita teruskan. Tuhan hadir melalui agama Katolik sampai abadi, tetapi kalau ada yang tidak baik, mari kita berubah. Benyamin Franklin, ilmuwan Amerika Serikat berkata, 'berubah memang sulit, tetapi tidak berubah fatal.' Atau Konsili Vatikan II dalam dokumen Lumen Gentium Nomor 7, 'Gereja semper reformanda est semper purificanda' membarui diri, tapi juga memurnikan diri. Semoga demikian. Amin." [Merauke, Rabu, 14 Agustus 2019].
(Tulisan ini merupakan transkip dari khotbah Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC pada perayaan 114 tahun Gereja Katolik Keuskupan Agung Merauke, pada hari Rabu, 14 Agustus 2019 di taman ziarah Hati Kudus Yesus, Merauke_Petrus Pit Supardi).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H