"Bagaimana AIDS menular?" Dokter Daniel menjelaskan bahwa HIV dan AIDS dapat menular melalui kontak seksual, jarum suntik, ibu kepada anak melalui menyusui. Ia menambahkan bahwa masa inkubasi HIV adalah selama 3-6 bulan. "Orang kalau sudah terinfeksi HIV, pada masa 3-6 bulan awal, kondisinya sehat dan baik-baik saja, tidak ada gejala apa pun. Infeksi terlihat setelah 6 bulan. Kalau orang langsung periksa HIV dan minum ARV maka tidak akan sampai ke stadium AIDS. Obat ARV melemahkan virus sehingga tidak sampai ke tahap AIDS.
"Bagaimana cara mencegah HIV dan AIDS?" Pencegahan HIV dan AIDS dilakukan dengan tidak melakukan seks bebas. Apabila sudah berkeluarga harus setia pada pasangan hidup. Tidak menggunakan narkoba. Ibu yang terinfeksi HIV tidak boleh menyusui bayinya.
Dokter Daniel juga mengajak para siswa untuk membangun sikap solider dengan para penderita HIV dan AIDS. "Kalau adik-adik menemukan ada teman-teman yang terinfeksi HIV dan AIDS tidak boleh menjauhkan diri dari mereka. Adik-adik harus tetap berteman dengan mereka dan memberikan motivasi hidup. Tetapi, adik-adik harus tetap waspada supaya tidak terular HIV dan AIDS," tuturnya.
Mengakhir kegiatan sosialisasi dan diskusi HIV dan AIDS di SMA YPPGI Agats, Koordinator LANDASAN Asmat, Pit Supardi mengajak para siswa untuk senantiasa menjaga diri supaya terhindar dari perilaku yang mengarah pada seks bebas. "HIV dan AIDS bukan penyakit kutukan, melainkan terkait perilaku hidup manusia. Tadi, Pastor sudah bicara tentang perilaku hidup. Kalau orang harus hidup sesuai ajaran agamanya, baca Kitab Suci dan berdoa, maka pasti tidak kena HIV dan AIDS. Dokter sudah bicara tentang HIV dan AIDS. Saya mengajak adik-adik untuk jaga diri. Jangan melakukan seks bebas. Kalau ada yang sudah pernah melakukan hubungan seks harus periksa darah di RSUD Agatas," tegas Pit.
Di Asmat, HIV dan AIDS sedang mengaum mencari mangsa. Setiap orang berpotensi terinfeksi virus mematikan ini. Karena itu, setiap sekolah, terutama SMP dan SMA perlu menggerakkan siswa/i untuk mengenali HIV dan AIDS serta berusaha menjaga diri supaya tidak terinfeksi. "Adik-adik harus berinisiatif membangun diskusi dengan para guru untuk pencegahan HIV dan AIDS di sekolah masing-masing. Kalian harus ajak para guru untuk bicara tentang HIV dan AIDS di sekolah," tambahnya.
Di akhir acara sosialisasi dan diskusi HIV dan AIDS di SMA YPPGI Agats, perwakilan SMP Persiapan Negeri 3 Mbait, SMP Negeri Mbait dan SMP Yapis menyerahkan sumbangan aksi 1000 rupiah di sekolah masing-masing kepada Pastor Linus Dumatubun, Pr dan Jolen Jomilena. Dana yang terkumpul akan dikelola untuk kegiatan-kegiatan HIV dan AIDS di Asmat. Secara teknis pengelolaan dana tersebut ditangani langsung oleh PSE Keuskupan Agats.
 Kegiatan sosialisasi dan diskusi HIV dan AIDS pada bulan November 2018 akan dilaksanakan di SMA YPPK Yan Smit Agats pada Sabtu, 9 November 2018. Kegiatan ini akan melibatkan seluruh siswa SMA YPPK Yan Smit dan perwakilan SMP dan SMA yang ada di kota Agats. [Petrus Pit Supardi;28-10-2018;10.21].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H