Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semua SD di Distrik Atsj Tidak Memenuhi SPM

3 Juni 2018   20:00 Diperbarui: 3 Juni 2018   20:10 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada pun Sekolah Dasar di Distrik Atsj yang telah mengikuti pelatihan SPM yaitu 1) SD Inpres Atsj, 2) SD YPPK St. Paulus Atsj, 3) SD YPPK Sta. Rosa Amanamkai, 4) SD Inpres Ambisu, 5) SD Inpres Bipim, 6) SD Inpres Bine, 7) SD Inpres Sogoni dan SMP Negeri Atsj. Sedangkan 3 SD yang berasal dari Distrik Siret yang terlibat dalam pelatihan ini yaitu, SD YPPK Sta. Ana Yaosakor, SD YPPGI Yaosakor dan SD Inpres Kaimo serta SD Inpres Youw dari Distrik Betcbamu.

Sekedar diketahui bahwa Program LANDASAN Papua merupakan program pemberdayaan masyarakat yang didanai oleh pemerintah Australia melalui KOMPAK. Di Kabupaten Asmat, LANDASAN Papua bekerja di tiga Distrik yaitu Distrik Agats (12 kampung, 10 SD,1 Puskesmas dan penyebaran informasi tentang HIV-AIDS), Distrik Akat (11 kampung, 8 SD, 1 SMP dan 1 Puskesmas dan penyebaran informasi tentang HIV-AIDS) dan Distrik Atsj (9 kampung, 7 SD, 1 SMP, 1 Puskesmas dan penyebaran informasi tentang HIV-AIDS).

Peserta pelatihan SPM Distrik Atsj, 14-16 Mei 2018. dokpri
Peserta pelatihan SPM Distrik Atsj, 14-16 Mei 2018. dokpri
Catatan Kritis

Pendidikan dasar merupakan "tiang umpak" membangun masa depan manusia Asmat. Dalam konteks Asmat, pendidikan yang berkualitas menentukan keberadaan manusia Asmat di masa depan. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Asmat, terutama Dinas Pendidikan, UPTD Pendidikan, Pengawas, Kepala Sekolah, pemerintah kampung, tokoh adat, Pastor, Pendeta, tokoh perempuan perlu membangun kerja sama dalam penyelenggaraan pendidikan dasar. 

Kerja sama. Mengapa sekolah mau berjalan sendiri? Selama proses pelatihan SPM di Distrik Atsj tampak bahwa kerja sama para pihak tersebut belum berjalan efektif. Pihak sekolah merasa bisa berjalan sendiri dan mengabaikan pemerintah kampung, tokoh adat, Pastor, Pendeta. Padahal, sekolah berada di kampung dan para siswa adalah anak-anak adat.

Mereka juga adalah domba-domba milik Gereja. Ke depan, kepala sekolah harus mengundang pemerintah kampung, tokoh adat, Pastor, Pendeta, tokoh perempuan untuk duduk bersama, merencanakan serta melaksanakan perbaikan Sekolah Dasar di kampung masing-masing.

Terbuka. Mengapa sekolah tidak mau membuka diri dan melibatkan para pihak dalam pengelolaan Sekolah Dasar? Sekolah berada di kampung, tetapi seringkali Kepala Sekolah tidak mau melibatkan pemerintah kampung, komite sekolah, tokoh adat, tokoh perempuan, Pastor dan Pendeta dalam proses pendidikan di sekolah.

Kepala Sekolah mau mengurusnya sendiri. Padahal, sebagai pimpinan Kepala Sekolah harus membagi habis tugas kepada para guru dan para pihak lain yang terlibat dalam proses pendidikan di sekolah. Karena itu, ke depan kepala sekolah harus membuka diri dan melibatkan semua pihak dalam pengelolaan sekolah supaya proses belajar mengajar bisa berjalan efektif sehingga anak-anak memperolah pendidikan berkualitas.

Inovasi. Kita semua tahu bahwa Asmat memiliki medan geografis yang unik. Semua perjalanan menggunakan speed boat, long boat atau perahu dayung. Biaya Bahan Bakar Minyak (BBM)  mahal. Bahan makanan pokok mahal. Sarana prasarana sekolah belum memadai. Perumahan guru belum mencukupi. Fasilitas di rumah guru terbatas.

Tingkat kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak masih rendah. Ada rupa-rupa kekurangan di sekolah. Seringkali Kepala Sekolah hanya mengeluh dan meratapi berbagai keterbatasan itu.

Dalam konteks perubahan, mengeluh adalah cara berpikir lama. Segala keterbatasan dan kekurangan yang ada di sekolah merupakan ruang dan kesempatan bagi Kepala Sekolah dan para guru untuk berinovasi. Para guru mendapatkan tantangan sekaligus peluang untuk berinovasi, menciptakan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin untuk mendukung proses pendidikan di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun