Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semua SD di Distrik Atsj Tidak Memenuhi SPM

3 Juni 2018   20:00 Diperbarui: 3 Juni 2018   20:10 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala UPTD Pendidikan Distrik Atsj, Marius Ribo sedang memberikan arahan pada pembukaan Sosialisasi dan Penyusunan SPM di Distrik Atsj, Kabupaten Asmat, 14 Mei 2018. dokpri

Pukul 12.47 WIT peserta makan siang. Ibu Lin Toisuta mengkoordinir para guru masak di salah satu rumah guru yang terletak di lingkungan SD Inpres Atsj. Ada nasi, ubi, ikan, sayur dan daging ayam. Tidak ketinggalan buah semangka. Peserta menikmati makan siang sembari berbagi pengalaman di teras sekolah yang sejuk.

Pukul 14.00 WIT, Narasumber lainnya, Tuning Supriyadi melanjutkan materi Standar Pelayanan Minimal. Tuning adalah Pelatih nasional K-13. Ia menciptakan aplikasi pengisian profil sekolah, SPM, EDS, Pengaduan Masyarakat, RKS dan Laporan Keuangan berbasis Excel. Ia memandu peserta untuk mengisi form yang telah tersedia. Hasilnya, sekolah mengetahui kondisinya, apakah sudah memenuhi SPM atau belum.

Berdasarkan penghitungan yang dilakukan oleh 10 SD dan 1 SMP yang mengikuti pelatihan SPM menunjukkan bahwa semua sekolah belum memenuhi SPM. Tantangan terberat adalah setiap sekolah memiliki keterbatasan pada sarana prasarana seperti kekurangan ruang belajar, ruang guru, meja, kursi, buku pelajaran, buku guru, Perpustakaan, WC siswa dan guru, kantin, UKS, lapangan upacara dan lain-lain.

Pelatihan SPM pada hari pertama berlangsung sampai pukul 17.15  WIT. Rangkaian kegiatan pelatihan ditutup dengan doa. Usai doa, peserta makan malam bersama, kemudian kembali ke rumah masing-masing.

dokpri
dokpri
Hari kedua, Selasa, 15 Mei 2018, pukul 07.30 WIT peserta sudah berdatangan ke ruang pertemuan di SD Inpres Atsj. Pukul 08.12 WIT acara diawali dengan doa yang dipimpin oleh salah satu peserta pelatihan SPM. Usai doa, dilanjutkan dengan review materi yang disampaikan oleh Ibu Wahyu Utami dan Ibu Lin Toisuta. Kemudian, Narasumber, Tuning Supriyadi meneruskan materi SPM.

Sepanjang hari kedua, mulai pagi, siang sampai sore hari, peserta serius menyelesaikan dokumen RKS, RKAS dan SOP.  Kegiatan hari kedua berakhir pada pukul 17.08 WIT. Kegiatan hari kedua ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kepala SMP Negeri Atsj, Daniel Seran.

Hari ketiga, Rabu, 16 Mei 2018, pukul 08.08 WIT kegiatan pelatihan SPM diawali dengan doa yang dipimpin oleh Kepala SD YPPK Sta. Ana Yaosakor, Amatus Tokan. Sesudah doa, Tuning yadi melanjutkan materi "Komplain Layanan: Peningkatan Kapasitas Pelayanan Publik dengan Partisipasi Masyarakat Melalui Survey Pengaduan." Pengaduan masyarakat merupakan faktor penting dalam peningkatan kualitas layanan kepada peserta didik. Tuning memandu proses dan tata cara pengaduan dan komplain yang benar yaitu orang tua menuliskan pengaduannya dan meletakkannya ke dalam kotak saran yang tersedia di sekolah. Dalam proses pelatihan ini, setiap sekolah telah berhasil membuat kotak saran sederhana. Setiap sekolah membuat kotak saran, kemudian menuliskannya dalam bahasa Asmat. Misalnya, SD YPPGI Yaosakor menamakannya sebagai kotak, "Faimat Atakam."

Pada sesi terakhir pelatihan SPM, John Rahail memaparkan materi penguatan, "Mari Melakukan Perubahan, Asmat Bisa, Atsj Bisa". Melalui pemaparannya, John mengungkapkan bahwa perubahan itu sesuatu yang mungkin dilakukan. Dirinya mengajak supaya setiap sekolah berlomba-lomba melakukan perbaikan dan perubahan di sekolah masing-masing.

Di akhir sesinya, John mengutip kata-kata bijak Mahatma Gandhi untuk menghindari tujuh dosa sosial yaitu kekayaan tanpa kerja, kenikmatan tanpa nurani, ilmu tanpa kemanusiaan, pengetahuan tanpa karakter, politik tanpa prinsip, bisnis tanpa moralitas dan ibadah tanpa pengorbanan. "Saya berharap, sebagai guru, kita harus menghindarkan diri dari tujuh dosa sosial ini.

Selain itu, di dalam seluruh proses perbaikan tata kelola di sekolah, kita harus selalu mengandalkan Tuhan. Kita harus yakin bahwa Tuhan akan menolong kita dalam melakukan perubahan di sekolah kita masing-masing," tuturnya menutup presentasinya.

Seluruh proses pelatihan SPM selama tiga hari berakhir pada pukul 12.53 WIT. Peserta menyelesaikan administrasi dan makan siang, kemudian kembali ke rumah masing-masing. Pelatihan Manajemen Berbasi Sekolah (MBS) akan berlangsung pada hari Jumat, 18 Mei-Rabu, 23 Mei 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun