Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pesona Atsj yang Memilukan

2 Juni 2018   22:16 Diperbarui: 3 Juni 2018   08:55 1466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelatihan SPM dan MBS bagi para kepala Sekolah Dasar, Operator Sekolah, para kepala kampung dan komite sekolah merupakan momentum perbaikan tata kelola sekolah dasar di Distrik Atsj. Sekolah Dasar sebagai fondasi awal pendidikan anak-anak Asmat mesti diperkuat sehingga menghasilkan generasi Asmat yang berkualitas.

Cara paling efektif untuk memutus mata rantai keterasingan orang Asmat di atas negerinya sendiri adalah melalui pendidikan dasar berkualitas. Anak-anak Asmat perlu mendapatkan pendidikan berkualitas sehigga memiliki masa depan yang cerah. Di masa depan, anak-anak Asmat bisa mengelola sumber daya alam yang melimpah di Asmat untuk kesejahteraan hidup mereka. Karena itu, kita perlu memastikan bahwa anak-anak Asmat memperoleh layanan pendidikan dasar berkualitas.

Siapa bertanggung jawab terhadap pendidikan dasar yang berkualitas bagi anak-anak Asmat? Pendidikan bermula di dalam keluarga. Setiap keluarga Asmat perlu memastikan bahwa anak-anaknya ke sekolah. Saat ini, masih dijumpai ada keluarga-keluarga yang membawa anak-anak ke dusun. 

Mengapa orang tua membawa anak-anak ke dusun? Di dusun, orang tua melatih anak-anak mencari makan, menokok sagu, mencari kepiting, menjaring udang dan lain sebagainya. Pada titik ini, kita memahami bahwa orang tua tidak berada pada posisi yang keliru. Orang tua memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mewariskan dusun kepada anak-anak. Orang tua perlu memastikan bahwa anak-anak mereka mengetahui letak dusun dan batas-batasnya sehingga anak-anak mengetahuinya dengan benar. Di sisi lain, kalau orang tua ke dusun dan anak-anak tinggal di kampung, siapa akan menjamin makan dan minum anak-anak itu?

Para guru di Asmat memiliki peran penting menentukan masa depan orang Asmat. Saat ini, masih ada guru yang belum aktif mengajar. Ada berbagai alasan, misalnya terbatasnya rumah guru dan berbagai fasilitas lainnya. Di satu sisi, kita mau para guru tinggal dan mengajar anak-anak di kampung terpencil, tetapi di kampug tidak ada rumah guru. Bagaimana menyikapi situasi ini?

Apa pun alasannya pendidikan bagi anak-anak Asmat harus berjalan. Para pihak, pemerintah kampung, tokoh adat, tokoh perempuan dan Gereja perlu duduk bersama dan mencari alternatif penyelesaiannya sehingga pendidikan dasar di wilayah Asmat, termasuk di Distrik Atsj dapat berjalan lancar.

 Kehadiran LANDASAN Papua di Distrik Atsj, terutama melalui pelatihan SPM dan MBS merupakan langkah awal menggerakan para pihak, aktor-aktor kunci, Kepala UPTD Pendidikan, Kepala Kampung, Komite Sekolah, Tokoh Gereja, Tokoh Adat dan Tokoh Perempuan untuk memperbaiki tata kelola pendidikan dasar di Distrik Atsj. 

Para pihak tersebut perlu bekerja sama memperbaiki sekolah dasar yang selama ini terbengkalai. Masa depan pendidikan dasar di Distrik Atsj, Kabupaten Asmat sangat ditentukan oleh pemerintahan kampung, tokoh adat, tokoh perempuan dan Gereja. Karena itu, semua pihak harus menggalang kerja sama dan saling terbuka dalam pengelolaan Sekolah Dasar di Distrik Atsj, Kabupaten Asmat. (Atsj, 14 Mei 2018; pukul 20.00 WIT).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun