Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bersatu Padu Membangun Tablanusu

27 Desember 2016   05:18 Diperbarui: 27 Desember 2016   07:24 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang suatu peringatan dini akan adanya bahaya, sebenarnya berbicara tentang ancaman, yang bukan hanya bencana alam, tetapi juga bencana sosial di tengah masyarakat. Setiap ancaman bahaya membutuhkan suatu peringatan dini, agar warga masyarakat terselamatkan. Tujuannya, warga masyarakat selamat.

Demikian halnya, masyarakat kampung perlu memperhatikan keselamatan warganya, bukan hanya dari bencana alam tsunami, sebagaimana yang telah dibahas bersama, tetapi juga mewaspadai bencana sosial yang kini ada di depan mata. Misalnya, maraknya peredaran narkoba jenis ganja yang sedang merajalela di kampung-kampung di Papua, termasuk di Tablanusu.

  Ancaman bencana sosial pun memiliki potensi merusak dan memporakporandakan kehidupan masyarakat kampung Tablanusu. Apabila tidak dicegah sejak dini berakibat fatal pada hilangnya adat-istiadat, budaya, bahkan generasi orang Tablanusu.

Kita tahu bersama bahwa ganja merusak kesehatan dan mental manusia. Apabila anak-anak Tablanusu terlibat aktif menggunakan ganja, apa yang bisa diharapkan ke depan? Akan menjadi seperti apakah generasi Tablanusu? Karena itu, setiap pribadi orang Tablanusu wajib melindungi kampungnya dari bahaya narkoba.

Kita bisa belajar dari kisah nyata, yang terjadi pada 28 Agustus 2016 silam.  Uang senilai dua ratus juta lebih hilang di kantor kampung. Para pelakunya belum ditemukan. Akibatnya, masyarakat yang tidak puas saling menuduh dan menyebabkan suasana dan kondisi kampung tidak kondusif.

Kasus pencurian ini merupakan bencana sosial. Akibat pencurian ini, warga kampung Tablanusu menjadi kurang aman, damai dan tenteram. Kepala kampung dan aparatnya sibuk berurusan dengan polisi. Pada sisi lain, warga kampung yang tidak puas pun melakukan pemalangan kantor kampung Tablanusu.

Situasi semacam ini mestinya menjadi peringatan dini, bahwa selain tsunami, longsor atau banjir, Tablanusu juga memiliki sejumlah ancaman bencana sosial. Hal ini perlu mendapat perhatian segenap warga kampung supaya bisa ditangani sejak dini. Apabila dibiarkan berlarut dapat berakibat fatal. Misalnya, adanya perkelahian dan pembunuhan di kampung. Oleh karena itu, orang Tablanusu perlu menjaga kampungnya supaya bebas dan bersih dari narkoba jenis ganja.

Kita berharap sistem peringatan dini bahaya tsunami yang telah disepakati bisa diterapkan oleh orang Tablanusu. Semua bisa terlaksana, apabila seluruh orang Tablanusu bersedia berpartisipasi aktif. Karena itu, demi masa depan orang Tablanusu, sudah waktunya bersatu, bergandengan tangan membangun Tablanusu, tanpa pamrih dan tanpa menuntut suatu imbalan. (Abepura, 19 Oktober 2016; pukul 08.09 WIT).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun