Mohon tunggu...
petrus habeahan
petrus habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Biarawan Kapusin

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Makna Hidup St. Klara bagi Panggilanku

29 Juli 2022   20:41 Diperbarui: 29 Juli 2022   20:44 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Rahmat hidup Klara (Stadium Perfektif\penyempurnaan)   

Hari-hari hidup Klara dijalaninya di biara dengan penuh suka cita, ia merasa bahwa ia bahagia dan bersuka cita. Di biara Klara termasuk orang yang rendah hati terhadap sauadari-saudari suster disana. 

Dalam hidupnya Klara sangat menghidupi semangat kemiskinan yang cukup ekstrim, ia sering bermati raga dengan puasa dan berdoa dengan penuh radikal. Ia menjalani panggilannya dengan mempersembahkan keperawanan dan seluruh hidupnya secara total kepada Tuhan Yesus Kristus. Klara juga sangat mencintai Sakramen Mahakudus, yang menjadi lambang humilitas dari Allah kepada manusia. 

Setelah kematian Fransiskus Klara mulai sakit-sakitan karena ia sering bermatiraga dengan ekstrim tanpa makan dan minum membuat ia mulai sakit-sakitan. Hingga pada tanggal 11 Agustus 1253 Klara meninggal di San Damiano dua hari setelah memperoleh pengesahan dari Paus Innocentius IV. Pada tanggal 15 Agustus 1255 Klara dikanonisir menjadi santa oleh Paus Alexander IV.

MAKNA HIDUP ST. KLARA BAGI PANGGILANKU

( Refleksi )

Kehidupan di dunia ini merupakan suatu parjalanan yang akan membawa manusia ke sesuatu kehidupan yang akan mendatang. Dan dalam perjalanan hidup, kehidupan akan salalu mencari apa yang menjadi cita-cita dan panggilan yang merupakan kehendak dari Tuhan dalam setiap diri manusia, termasuk saya sendiri. Mencintai kehidupan berarti harus mencintai pilihan hidup. Ini merupakan ungkapan yang sangat mendalam bagiku, bahwa kehidupan adalah sesuatu yang indah untuk dijalani dan dicintai. 

Yakin akan kehendak Tuhan dalam kehidupan ini merupakan sesuatu hal yang terkadang kurang saya miliki dalam menjalani panggilan hidupku ini, terkadang ketika saya merasa susah atau mengalami hal yang tidak sesuai dengan hidupku, disini aku mulai ragu bahwa ini bukanlah panggilan hidupku dan pada akhirnya membuat hidup ini tidak mempunyai makna yang bisa aku petik. Namun dalam perjalanan hidup St. Klara dari Asisi ini menunjukkan suatu hidup yang suci, diman ia sangat yakin akan kehendak Tuhan dalam panggilan hidupnya. Sehingga ia rela mempersembahkan keperawanan dan kehidupannya secara total kepada Tuhan. Cintannya yang begitu besar kepada Tuhan membuatnya mengalahkan kenikmatan-kenikmatan duniawi yang mungkin akan membuatnya jauh dari Tuhan. 

Dalam hidup ini dibutuhkan persembahan diri yakni hati dan pikiran secara total. Menjauhkan segala kebimbangan dan keragu-raguan pada pilihan hidup yang sudah aku pilih pada saat ini dan saya harus mencintainya. Perjalanan hidup St. Klara ini mengajak dan menyadarkan aku kembali agar lebih yakin akan penyelenggaraan Tuhan dalam hidupku pada saat ini yakni menjadi seorang pengikut Fransiskus dari Asisi, dengan Membuang segala keraguan yang ada, sebab tidak ada yang yakin ragu-ragu dan begitu juga dengan ragu yang yakin-yakin. Didalam panggilan hidup ini saya harus mempersembahkan diri secara total seperti St. Klara yang mempersembahkan jiwa dan raganya kepada Allah. Melakukan yang terbaik dalam hidup ini lalu mempasrahkanya kepada Tuhan.

Pace e bene

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun