Kapal yang saya tumpangi baru saja melepaskan  tali meninggalkan  Pelabuhan Angina Mamiri Kota Makassar.  Bersama penumpang lain saya pun bergegas menuju  Dek VII bagian luar kapal tersebut. Melepas kepenatan setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 Jam dari Tanjung Perak Surabaya.
Sore itu, matahari menyisakan warna merah kehitam-hitaman di ufuk barat. Sambil menyeruput segeleas kopi yang dipesan dari Cafetaria kapal tersebut dengan  sebatang Dji Sam Soe, saya duduk menyaksikan indahnya panorama alam pada  sore  itu. Â
Angin laut selat  Makasar meniup perlahan menambah syahdunya alam pada senja itu.Â
Di pagar pembatas kapal, Â seorang bocah perempuan berumur kurang lebih tiga tahun asyik bermain. Memanjat dan menuruni pagar kapal. Sesekali bocah berkulit kuning langsat dengan baju Mickey Mouse tersebut meloncat kegirangan sambil berteriak-teriak.
Sebagaimana anak umumnya, bocah itu benar-benar menikmati keindahan panorama alam pada sore itu. Rupanya anak itu baru pertama kali  naik kapal menyisiri keindahan samudera Indonesia.
Sementara seorang wanita paruh baya duduk di kursi memanjang seperti  bale-bale umumnya yang diperuntukkan bagi penumpang untuk menikmati keindahan samudera Indonesia saat bepergian.Â
Wanita yang  mengenakan jacket hitam dipadu jeans  biru dongker tersebut sedang berbicara ditelepon dengan seseorang.
Entah siapa  dan dari mana. saya tak tahu.  Sesekali dirinya menunduk sambil mengecilkan volume suaranya. Mungkin dia malu karena beberapa orang ada disekitarnya.
"Bu, minta biskuit!" ujar bocah perempuan tadi mendekati wanita tersebut.
Ternyata wanita yang sedang telepon tersebut ibunya. Rupanya wanita tersebut bersama  putrinya sudah lebih awal berada di dek tersebut.
Wanita dengan rambut lurus yang dibiarkan terurai memanjang tersebut hanya menyodorkan sebuah tas berwarna hitam. Tas yang layak dipakai perempuan saat berpergian. Tempat segala keperluan tetek bengeknya disimpan. Anak itupun mengambil sebuah biskuit berukuran sedang.