Tetapi pada sisi lain tentu banyak juga hal-hal negatif bagi manusia. Misalnya lahir sifat ketergantungan manusia pada kemajuan teknologi,  menurunnya daya kreativitas, kurangnya rasa empati, hubungan personal yang renggang dan beberapa  dampak lainnya.Â
Jika perkembangan teknologi informasi yang ditandai menjamur gadget  membawa dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia, maka sebagai orang dalam keluarga sangat diperlu sikap yang bijak dalam mengenalkan gadget kepada anak-anak.Â
Maryana, M psi, Psi , salah satu psikolog anak Rumah Sakit Awal Bros Batam mengakui  gadget pada prinsipnya bermanfaat bagi perkembangan anak tetapi perlu dibatasi dan tidak boleh berlebihan.Â
Maryana menegaskan anak jangan sampai menjadi screen addict.  Screen addict  adalah kecanduan menatap layar, baik ponsel, tablet ataupun televisi.  Diakuinya, layar apapun bentuk yang tidak statis dan tontonan dan permainan pada gadget memicu anak kurang memiliki rasa empati dan simpati terhadap lingkungan sosialnya. (sumber: disini)
Sementara itu, Akademi Dokter Amerika dan Perhimpunan Dokter Anak Canada sebagaimana yang dikutip  The Asian Parent Indonesia menjelaskan sepuluh bahaya gadget bagi anak berumur  12 tahun kebawah.  Bahkan para pakar anak negeri Paman Sam tersebut menegaskan anak 0-2 tahun tidak diperkenankan untuk terpapar teknologi sama sekali. Sedangkan anak berusia diatasnya antara 3.5 tahun hingga 18 tahun hanya diperkenakan menggunakan gadget satu (1) hingga 2 (dua) jam per hari.Â
Pada dokter anak tersebut juga mengurai sepuluh (10) dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan bagi anak seperti menganggu pertumbuhan otak, pertumbuhan lambat, obesitas, kurang tidur, kelainan mental, agresif, kecanduan, pikul digital, radiasi emisi dan proses belajar yang terhambat. (sumber: disini)
Bayangkan jika hal ini terjadi pada anak-anak kita. Tentu membawa kerugian besar, tidak saja bagi keluarga dan anak-anak itu sendiri. Tetapi juga berdampak pada pembangunan bangsa. Kita bisa saja kehilangan generasi emas di masa-masa mendatang. Kita bisa saja kehilangan pewaris dan keturunan keluarga yang handal.Â
Mirisnya rasanya ditengah kita memiliki cita-cita masa depan anak-anak yang cemerlang, kita diperhadapkan dengan anak-anak yang pertumbuhan otaknya mengalami gangguan. Â Padahal kita pahami bersama otak menjadi factor kunci kecerdasan manusia dalam menanggapi dan menyelesaikan persoalan dalam hidupnya.Â
Ditambah lagi dengan personal lain sebagaimana yang diutarakan dokter anak diatas seperti pertumbuhan psikis yang lambat, pikun digital, kelainan mental, agresif, kecanduan, pikul digital, radiasi emisi dan proses belajar yang terhambat
Karena itu tidaklah berlebihan jika saatnya kita bijak  memberikan gadget pada anak-anak kita. Kita perlu sikap yang tegas dan membatasi penggunaan gadget demi masa depan penerus-penerus keluarga dan bangsa kita. Mari kita kawal anak-anak kita dengan mengawasi dan membatasi penggunaan gadget demi masa depan yang lebih baik. Semoga! Salam!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H