Nama Raja Ampat mungkin sangat familiar di telinga kita. Bahkan diantara traveller sudah pernah dan sering ke kabupaten yang secara administasi berada di Provinsi Papua Barat atau tepatnya di Kepala Burung Tanah Papua. Potensi wisata dengan pesona wisata baharinya membuat  Raja Ampat terkenal hingga ke manca negara.
Sebut Raja Ampat, pikiran dan benak traveler  pasti terarah kepada indahnya obyek-obyek wisata bahari seperti gugusan kepulauan wayag, Obyek wisata Piaynemo, Teluk Kabui, indahnya kampung wisata arborek, indah telaga cinta dan dapunlol di kepulauan misol.
Dengar Raja Ampat, traveller juga pasti membayangkan bagaimana indahnya taman laut Raja Ampat yang dihuni ribuan jenis Ikan warna-warni dengan  beragam terumbu karangnya.  Pakar kelautan dunia mempublish bahwa 75 % jenis karang dunia ada di Raja Ampat.
Selain memiliki pesona wisata bahari, daerah yang juga dikenal dengan sebutan "sepenggal surga" yang jatuh ke bumi ini, para traveler juga akan disajikan dengan pesona "surga' indahnya situs-situs gua di Raja Ampat. Situs-situs gua tersebut hampir tersebar disemua pulau di Raja Ampat.
Sebut saja misalnya obyek wisata Gua Putri Termenung di Misool. Sebuah kawasan wisata yang mempesona di Misool. Pada pintu gua terdapat stalaktit yang menyerupai seorang gadis yang duduk termenung. Obyek wisata ini sudah banyak diexplorer dan dipublish para pencinta dan petualang wisata gua yang pernah kesana.
Tapi bagaimana kalau persiapan tidak memadai? Jangan kuatir. Di Raja Ampat tepatnya dekat Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat terdapat sebuah kawasan wisata gua, yang dinamakan Kawasan Wisata Gua Nairboi yang letaknya tak jauh dari Waisai sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Raja Ampat.
Obyek wisata yang berada diarah barat Kota Waisai ini dan berada dalam kawasan Kampung Saunek-Distrik Waigeo Selatan memang belum banyak yang mengetahuinya. Jangankan travaler, sebagian besar masyarakat Raja Ampat pun belum mengetahui obyek wisata yang sangat mempesona ini.
Penulis sendiri baru mengetahui keberadaan gua tersebut dari postingan teman facebook, RyCky Mayor Srg yang kebetulan tinggal tak jauh dari Kawasan Goa Wisata tersebut pada Senin 04 Pebruari 2019.
Berbekal informasi tersebut penulis dan beberapa sahabat di Waisai memanfaatkan liburan Imlek, Selasa (5 Pebruari 2019) mengunjungi Kawansan Wisata Goa tersebut dengan bantuan Ricky selaku pemandu kami pada kesempatan itu. Karena untuk sebuah kawasan wisata apalagi yang kawasan wisata gua kita perlu bantuan pemandu sehingga tidak tersesat di dalamnya.
Di Wasiai sendiri terdapat banyak kendaraan roda dua atau roda yang bisa disewa oleh teman-teman traveler dengan patokan harga untuk kendaraan roda kurang lebih Rp.20.000 -- Rp. 50.000 sedangkan kendaraan roda empat antara 150.000 -- Rp. 200.000 ribu tergantung lamanya pemakaian kendaraan.
Jalur akses menuju kawasan goa ini melewati beberapa spot wisata menarikan di Raja Ampat seperti, Waiwo Dive Resot dan Villa Waigeo dua resort yang berdekatan yang bisa menjadi tempat akomodasi tetapi juga tempat terindah untuk menikmati kehidupan pantai dan sensasi memberi makan ikan atau feeding fish. Selain disuguhkan dengan pemandangan resort dan pantai berpasir putih, para traveler juga akan disuguhkan pemandangan eksotik hutan khas Papua.
Selain dekat dengan bandara, Kawasan Wisata Gua ini juga sangat dekat beberapa resort dan homestay yang berkembang sangat pesat di bibir selatan Pulau Waigeo Raja Ampat. Misalnya AFU Dive Resort, Scuba Republik Dive Resort, dan beberapa homestay yang dikelola oleh masyarakat setempat seperti Homestay Yenkankanes, Warimpurem Homestay, Alternative Stay, Mangoes Guest House dan juga resort-resort lainnya.
Setibanya di pintu travaler akan disuguhkan dengan pemandangan menarik berupa batu-baru kasrt yang mengantung sebagai proses stalaktif alami yang kemungkinan terjadi ribuan tahun. Dan tempat ini sangat bagus untuk pengambilan gambar. Sampai sekarang memang belum ada referensi ilmiah ataupun catatan resmi tentang proses terbentuknya gua tersebut. Tapi kemungkinan besar gua tersebut ada sejak pembentukan pulau Raja Ampat.
Berdasarkan laporan ilmiah bahwa secara geologi, kepulauan Raja Ampat tidak terlepas dari sejarah geologi pembentukan Pulau Papua yang terletak pada bagian tepi Lempeng India-Australia. Papua berkembang akibat adanya pertemuan Lempeng India-Australia yang bergerak ke utara dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke Barat.Â
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Waigeo, skala 1 : 250.000, yang disusun oleh Supriatna drr, 1995, batuan penyusun Pulau Waigeo dan sekitarnya terdiri atas aluvium, konglomerat aneka bahan, batugamping terumbu, batugamping Formasi Puri dan Formasi Waigeo, batupasir arkosa Formasi Yeben, batulanau Formasi Rumai dan Formasi Tanjung Bomas, batuan gunung api, dan batuan ultramafik. (sumber)
Setelah melewati pintu yang kecil, kami menemukan lubang gua pertama yang berukuran besar. Hanya saja kondisi gelap. Karena itu traveler diharapkan untuk membawa penerangan yang cukup untuk menikmati indahnya dinding karst dan stalaktit yang mengantung dan menempel pada dinding gua. Selain ribuan stalaktit yang mengantung dilangit dan didinding gua juga terdapat ribuan stalakmit yang membuat gua naporboi ini nampak indah dan mempesona.
Beberapa dokumentasi tentang stalaktit dan stalagmit di Kawasan Wisata Gua Napirboi, Raja Ampat:Â
Stalagmit terbentuk dari kumpulan kalsit yang berasal dari air yang menetes. Stalagmit ditemukan di lantai gua, biasanya langsung ditemukan di bawah stalaktit. Mineral yang dominan dalam pembentukan stalagmit adalah kalsit (kalsium karbonat). Mineral lainnya meliputi karbonat lain, opal, kalsedon, limonit dan beberapa sulfida. (Sumber).
Usai gua pertama kami coba terus mengendus lebih kedalam lagi. Ternyata ada beberapa lubang gua yang semuanya berukuran besar. Bahkan ada empat lubang gua yang sempat kami susuri. Suasannya hampir sama, gelap dan sunyi. Hanya ada bunyi kepakan burung walet yang terbang kesana kemarin dan tetesan air dari diding dan langit-langit gua.
***
 Sehubungan akses menuju Kawasan Wisata Gua Naporboi melalui Waisai, maka perlu kiranya diinformasikan kepada travaler bahwa ada banyak pilihan transportasi menuju Waisai-Ibukota Kabupaten Raja Ampat.  Namun yang perlu di ketahui bahwa Waisai berada di Pulau Waigeo,  sebagai salah satu dari empat pulau besar di Kabupaten Raja Ampat adalah Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool.
Waisai adalah titik memulai pertualangan di Raja Ampat. Untuk sampai ke Waisai maka para travaler dari luar Papua harus melalui Bandara Sorong selanjutnya ke Pelabuhan rakyak dan selanjut ke Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat. Adanya banyak penerbangan komersil yang bisa dipilih menuju Bandara Sorong saat ini. Ada Seriwijaya Air, Garuda Indonesia, Nam Air, dan Batik Air.Â
Harga tiket pun sangat fluktiatif. Sementara dari bandara Sorong ke Pelabuhan rakyat, traveler bisa menggunakan mobil rental atau kendaraan roda dua (ojek). Jarak dari bandara ke pelabuhan sekitar 10 menit. Naik angkot warna kuning dengan trayek A dan B dari bandara cocok bagi Anda yang ingin menghemat biaya perjalanan.Â
Dari Pelabuhan Sorong ke Waisai Di Pelabuhan Sorong ada dua alternatif pilihan transportasi ke Waisai, yakni kapal cepat dan kapal lambat. Khusus kapal cepat hanya ada satu sampai dua jadwal keberangkatan tiap hari, yaitu Senin, Rabu, Jumat, kapal berangkat pukul 09.00 dan 14.00. Sedangkan hari Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu hanya satu jadwal keberangkatan kapal cepat yaitu pukul 14.00.Â
Sedangkan untuk kapal lambat ada empat operator denga jadwal keberangkatan yang tentatif. Tiket kapal cepat dimulai dari harga Rp 60.000- 100.000 (tergantung kelas) dengan durasi perjalanan sekitar dua jam, dan tiket kapal lambat dihargai Rp 100.000 dengan durasi perjalanan empat jam.
Sebenarnya ada pilihan lain jika Anda ingin menghemat waktu perjalanan yakni naik pesawat Susi Air dari Bandara Sorong menuju Waisai. Namun informasi terkait penerbangan harus Anda tanya langsung atau menelpon operator Susi Air, karena jadwal yang tentatif.Â
Setelah tiba di Waisai-Ibukota Raja Ampat barulah traveler memulai petualangan untuk menyusuri keindahan Raja Ampat yang tersebar di ribuan pulau di Raja Ampat. Jangan lupa untuk menikmati indahnya pesona stalaktit dan stalagmit di Kawasan Wisata Gua Napirboi Raja Ampat.
******
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H