Mohon tunggu...
Petrus Rabu
Petrus Rabu Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Harapan adalah mimpi dari seorang terjaga _Aristoteles

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Stop Pamer Boarding Pass ke Sosial Media

6 Januari 2019   01:00 Diperbarui: 6 Januari 2019   12:07 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan sosial media yang kian pesat saat ini tidak saja membawa manfaat positif bagi perkembangan hidup manusia, tapi kadang juga membawa dampak negative jika disalahgunakan. Oleh karena itu, para pengguna sosial media dianjurkan untuk  bijak dalam memanfaatkannya. Mana yang perlu dan mana yang tak penting diunggah ke sosial media.  Sebab selain berdampak hukum, penyalahgunaan sosial media juga bisa berdampak hukum sebagaimana yang diatur dalam undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Bukan saja soal dampak hukum, penyalahgunaan sosial media bisa membawa dampak buruk bagi kehidupan penggunanya. Salah satunya hal yang rawan dan perlu dihindari adalah mengunggah boarding pass ke sosial media. Kendatipun tidak diatur dalam undang-undang ITE, tetap mengunggah boarding pass dimedia sosial bisa membawa dampak buruk bagi penggunannya.

Mengunggah boarding pass ke sosial media ternyata menjadi pintu masuk bagi penjahat, pencuri atau musuh untuk mennghancurkan pengguna atau sebagai langkah masuk bagi penjahat untuk menyusun strategi jahatnya.

Didalam boarding pass memuat data penting yang tersembunyi seperti Passenger Name Record (PNR), yang berfungsi sebagai pengenal unik dalam reservasi komputer, juga terdapat data-data lain yang memuat data-data pribadi penumpang seperti nomor kontak, tujuan, tanggal lahir dan data-data lainnya.

Mengutip Sindonews (Selasa, 01 Januari 2019) ini beberapa kejahatan yang dilakukan pihak tak bertanggungjawab sebagaimana yan dirangkum Kaspersky Lab hanya bermodalkan boarding pass, diantaranya penjahat mengetahui kapan rumah tidak berpenghuni, maka pada kesempatan itu pejahat bisa melakukan aksinya seperti mengasak barang-barang berharga yang ditinggalkan, pengaturan tempat dudukpun dapat dikontrol, hanya dengan data yang tertera pada boarding pass. Orang asing yang mengganggu bisa mengacak nomor kursi dan membuat menjadi tidak nyaman.  

Hal lain, seseorang yang tidak bertanggung jawab bisa saja menelepon maskapai atas nama penumpang, dan mengkonfirmasi semua data pribadi. Lalu meminta untuk pembatalan tiket. Juga beberapa kejahatan lain misalnya mengubah kursi dan trik rekayasa sosial dan akses menuju profil, juga beberapa hal lain yang tentunya merugikan.

Hal serupa juga diuraikan Medium.Com. Dijelaskannya tiga bahaya dari upload boarding pass di media social, diantaranya: rawan pencurian, tiket diubah, dan pencurian poin frequent flyer yaitu kemampuan para  hacker untuk mengakses akun pengguna dan menguras semua poin miles yang sudah dikumpulkan untuk kepentingan dirinya sendiri

Melihat bahaya ini, masihkah kita menggunggah boarding pass ke sosial media? Marilah gunakan media social secara bijak dan stop pamer boarding pass ke media sosial.

Sumber:

  1. https://sindonews.com : "Ini alasan tidak mengunggah boarding pass ke social media"
  2. https://medium.com: "Ini 3 bahaya upload foto boarding pass ke sosial media"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun