Mohon tunggu...
Petrus Rabu
Petrus Rabu Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Harapan adalah mimpi dari seorang terjaga _Aristoteles

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dua Malam di Tiberias, Kunjungi Jejak Sejarah dan Mujizat Tuhan Yesus

27 Desember 2018   15:31 Diperbarui: 27 Desember 2018   16:06 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rombongan saat berada di Gereja Transfigurasi, Puncak Tabor (dokpri)

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit, akhirnya kami pun tiba di Bukit Sabda Bahagia. Di Bukit ini sudah ada  gedung gereja yang dinamakan Gerja Sabda Bahagia. Juga terdapat gedung-gedung lain, yang rupanya gedung biara suster-suster Fransiskan yang mengelola Gereja Sabda Bahagia.

Ihab menjelaskan Gereja Sabda Bahagia ini dibangun pada tahun 1937 oleh Arsitek Italia, Antonio Barluchi.  Dia dikenal sebagai arsitek jenius dan membangun 11 gereja untuk Ordo Fransiskan di tanah suci Israel.

Rombongan saat berada di Gereja Transfigurasi, Puncak Tabor (dokpri)
Rombongan saat berada di Gereja Transfigurasi, Puncak Tabor (dokpri)
Gereja ini bentuk segi delapan atau octagonal yang melambagkan delapan sabda bahagia sebagaimana yang terdapat dalam injil Matius.

Didalamnya terdapat salib Tuhan Yesus. Sementara lantainya ada Mosaik dengan tujuh tulisan dalam bahasa latin tentang kebajikan manusia. Sementara dipintu gereja ini terdapat tulisan berbahasa ibrani yang berarti, "Terpujilah Yesus Kristus". Sementara langi-langit gereja berwarna keemasan yang melambangkan kerajaan surge.

Ihab menjelaskan gereja ini dibangun dengan tiga jenis batu. "Diluar batu basal dari gunung berapi di daerah Galiea, batu kapur putih dari Nazaret dan dalam gereja ada marmer dibawah dari Italia. Kenapa pakai tiga jenis batu ini, karena Yesus orang Nazareth, berkarya di Galelea dan Marmer dari Italia karena pusat Gereja Katolik berada di Italia," ujar Ihab.

Dari gereja ini, kami dengan leluasa melihat keindahan panorama danau Galilea, bukit-bukit hijau, dan gedung-gedung pencakar langit yang berada di Kota Tiberias.

Penulis berada di depan Gereja Transfigurasi, Puncak Gunung Taboor (dokpri)
Penulis berada di depan Gereja Transfigurasi, Puncak Gunung Taboor (dokpri)
Selain mengunjungi Bukit Sabda Bahagia, hari itu kami juga mengunjungi bukit dmana Yesus memberi makan lima ribu orang, ke tepian danau Galilea tempat Yesus memanggil kedua belas muridnya, ke kapernaum, ke sungai  Yordan  dan kegunung Tabor, tempat dimana Yesus dipermuliakan.

Setelah mengunjungi situs-situs penting itu, malam hari sekitar pukul 19.00 waktu Tiberias, akhirnya kami kembali ke hotel untuk istrihat dan keesokannya kami harus meneruskan ziarah ke Kota Jerusalem dan tinggal 5 hari di Kota Betlehem.

******Petrus Rabu*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun