Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit, akhirnya kami pun tiba di Bukit Sabda Bahagia. Di Bukit ini sudah ada  gedung gereja yang dinamakan Gerja Sabda Bahagia. Juga terdapat gedung-gedung lain, yang rupanya gedung biara suster-suster Fransiskan yang mengelola Gereja Sabda Bahagia.
Ihab menjelaskan Gereja Sabda Bahagia ini dibangun pada tahun 1937 oleh Arsitek Italia, Antonio Barluchi. Â Dia dikenal sebagai arsitek jenius dan membangun 11 gereja untuk Ordo Fransiskan di tanah suci Israel.
Didalamnya terdapat salib Tuhan Yesus. Sementara lantainya ada Mosaik dengan tujuh tulisan dalam bahasa latin tentang kebajikan manusia. Sementara dipintu gereja ini terdapat tulisan berbahasa ibrani yang berarti, "Terpujilah Yesus Kristus". Sementara langi-langit gereja berwarna keemasan yang melambangkan kerajaan surge.
Ihab menjelaskan gereja ini dibangun dengan tiga jenis batu. "Diluar batu basal dari gunung berapi di daerah Galiea, batu kapur putih dari Nazaret dan dalam gereja ada marmer dibawah dari Italia. Kenapa pakai tiga jenis batu ini, karena Yesus orang Nazareth, berkarya di Galelea dan Marmer dari Italia karena pusat Gereja Katolik berada di Italia," ujar Ihab.
Dari gereja ini, kami dengan leluasa melihat keindahan panorama danau Galilea, bukit-bukit hijau, dan gedung-gedung pencakar langit yang berada di Kota Tiberias.
Setelah mengunjungi situs-situs penting itu, malam hari sekitar pukul 19.00 waktu Tiberias, akhirnya kami kembali ke hotel untuk istrihat dan keesokannya kami harus meneruskan ziarah ke Kota Jerusalem dan tinggal 5 hari di Kota Betlehem.
******Petrus Rabu*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H