Mohon tunggu...
Petrus Rabu
Petrus Rabu Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Harapan adalah mimpi dari seorang terjaga _Aristoteles

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dua Malam di Tiberias, Kunjungi Jejak Sejarah dan Mujizat Tuhan Yesus

27 Desember 2018   15:31 Diperbarui: 27 Desember 2018   16:06 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rombongan Ziarah Rohani Raja Ampat saat mengunjungi Kapernaum (dokpri)

Usai mengunjungi situs Gunung Nebo dan makan siang restaurant China di Kota Amman,  rombongan ziarah Rohani Raja Ampat pelan-pelan meninggalkan negeri monarki Kerajaan Yordania menuju Yerusalem. Hari itu, Kamis 06 Desember 2018. Kabut tipis yang menyelimut Kota Amman Jordania menghalangi senja yang beranjak ke peraduannya.

"Sore ini kita akan bergerak menuju Kota Israel di Kota Tiberias, tapi nanti saya hanya antar hingga perbatasan Yordania dan Israel," ujar Khaleb, Tour Guide kami selama di Yordania.

Setelah  berjalan kurang lebih dua jam tibalah kami diperbatasan Yordania dan Israel. Diperbatasan, pihak keamanan melakukan pemeriksaan yang ketat. Mr.Ihab, Tour Guide kami selama di Israel bersama driver Imat sudah menunggu.

Rombongan Ziarah Rohani Raja Ampat saat mengunjungi Kapernaum (dokpri)
Rombongan Ziarah Rohani Raja Ampat saat mengunjungi Kapernaum (dokpri)
Setelah menjalani pemeriksaan, kamipun bergerak menuju Kota Tiberias, tempat kami bermalam selama dua malam untuk mengunjungi situs-situs sejarah penting, dimana Yesus  berkarya dan banyak melakukan mujizat.

Dalam perjalanan Ihab menjelaskan Tiberias adalah kota yang berada di utara Israel, dibantaran laut Galilea. Malam itu kerinduan kami untuk langsung melihat Danau Galilea tidak terwujud.

"Besok kita akan jalan keliling sekitar Danau Tiberias atau Galilea," ujar Ihab mengobati keinginan kami untuk cepat-cepat melihat danau yang sering dibicarakan dalam Alkitab tersebut.

Saat ini, penduduknya Kota Tiberias saat ini mencapai kurang lebih sebanyak 39.900 jiwa yang dominan orang Yahudi.

Kota ini dinamai demikian untuk menghormati Kaisar Tiberius dari Romawi dan didirikan pada tahun 20 Masehi.Pada masa Perang Salib kota ini menjadi ibu kota Kepangeranan Galilea, bagian dari Kerajaan Yerusalem.

Saat ini Tiberias adalah sebuah kota pariwisata di Utara Israel. Hampir setiap hari Sabat kota ini dipenuhi oleh penduduk Israel Yahudi untuk menikmati keindahan dan beristirahat di sana. Pada musim panas tempat ini menjadi jauh lebih ramai akan kunjungan wisatawan baik domestik maupun dari luar negeri.

Penulis berada didepan gereja Sabda Bahagia di Tiberias (dokpri)
Penulis berada didepan gereja Sabda Bahagia di Tiberias (dokpri)
Pusat Kota Tiberias dipenuhi dengan hotel, pusat perbelanjaan, dan restoran/kafe. Hotel tersebar di sepanjang pantai danau Tiberias. Terdapat berbagai nama besar grup perhotelan yang mendirikan hotel di sana, semacam Hilton, Accor, Golden Tulip, dan lain-lainnya. (Sumber: Baca)

Setelah berkendara kurang lebih sejam, Imat sang driver bus travel yang kami gunakan memasuki pelataran Hotel Restal yang terletak dipinggiran danau Galilea. Di hotel ini, kami (rombongan ziarah rohani Raja Ampat) menginap selama dua malam. Hotel berbintang lima itu menyajikan panorama yang mempesona kota Tiberias dan bentang alam danau Galilea. Di hotel ini kami tak sendirian, ratusan wisatawan lain dari berbagai Negara di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun