Mohon tunggu...
Petrus Rabu
Petrus Rabu Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Harapan adalah mimpi dari seorang terjaga _Aristoteles

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

AHY Lakukan Safari Politik di "Bumi Cendrawasih" Papua

25 Januari 2018   12:49 Diperbarui: 25 Januari 2018   15:55 2410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari terakhir Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY melakukan kunjungan kerja ke Papua yang dikenal dengan julukan "Bumi Cendrawasih" tersebut. Sejumlah agenda kegiatan dilakukan Putra Sulung Presiden ke-6 tersebut, di antaranya melakukan jumpa pers, memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Fakultas Teknik Cendrawasih (salah satu universitas negeri) di Jayapura, melakukan tatap muka dengan sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda, bahkan AHY yang sekarang menjabat Direktur Eksekutif Yudhoyono Institut sempat mengunjungi Pos Lintas Batas antara RI dan Papua Nugini di Skow.

Selain di Jayapura sebagai Ibu Kota Provinsi Papua, AHY juga melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah di Provinsi Papua Barat. Salah satunya AHY mengunjungi Kabupaten Raja Ampat, 23 Januari 2018 dan Kota Sorong, 24 Januari 2018,

Di Raja Ampat, AHY sempat bertatap muka dengan sejumlah pejabat daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda di kabupaten yang dikenal sebagai daerah tujuan wisata selama dunia terbaik saat ini.

"Saya ucapkan terima kasih karena diterima dengan baik di Raja Ampat yang sudah sangat tersohor ini," ujar AHY dalam sambutannya.

Ia mengaku merasa malu karena baru kali ini ia datang ke Raja Ampat padahal selama ini nama Raja Ampat sudah mendunia karena keindahan pariwisatanya. "Raja Ampat ini tidak saja milik Raja Ampat atau Papua Barat saja, tetapi saat ini Raja Ampat sudah menjadi miliki dunia," tambah AHY. 

AHY akui saat ini banyak wisata datang dari berbagai pelosok dunia untuk menikmat surga dunia yang ada di Raja Ampat.

AHY diatas puncak Piaynemo/foto: Aldy B
AHY diatas puncak Piaynemo/foto: Aldy B
"Saya merasa bersalah sebagai anak bangsa sebenarnya saya harus lebih dahulu datang kesini tapi bapak dan ibu harus maklumi bahwa selama 16 tahun berkarier di militer sehingga sulit memiliki waktu berlibur di Raja Ampat," tambah AHY.

Dijelaskannya memilih untuk berakhirnya karir di militer dan mengikuti kontestasi Pemilukada di DKI beberapa waktu yang lalu kendati pun belum sukses, namun AHY percaya bahwa itu semua jalan Tuhan agar dirinya bisa mengelilingi Nusantara.

"Untuk menyapa masayarakat dan menikmati alam Indonesia sekaligus ingin lebih mengenal Indonesia yang tercinta dan begitu unik, heterogen karakteristik masyarakat Indonesia," ujar AHY.

Selain bertatap muka dengan masyarakat Raja Ampat, AHY juga melakukan kunjungan wisata ke beberapa obyek wisata di Raja Ampat seperti Kampung Wisata Arborek dan Kawasan Wisata Piaynemu. Juga melakukan kegiatan penanaman terumbu karang dan tatap muka dengan sejumlah pelajar di Raja Ampat.

Dari Raja Ampat, AHY bertolak ke Kota Sorong. Di Kota Sorong, AHY memberikan kuliah dan ceramah umum di Universitas Muhamadiyah Sorong/UMS. Berbagai sumber menjelaskan usai dari Kota Sorong, AHY bertolak ke Ambon dan Ternate sebagai bagian dari lawatan politiknya di Wilayah Timur Indonesia.

Menggerakkan mesin partai

Bagi saya kehadiran AHY di "Bumi Cendrawasih," Papua sejatinya ingin menyampaikan pesan untuk memperkuat mesin partai di daerah untuk menyiapkan energi yang cukup menjelang Pilkada 2018. Di Papua sendiri ada beberapa daerah akan menggelar pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah, termasuk di dalamnya adalah pemilih gubernur dan wakil gubernur. Di mana petahana, Lukas Enembe yang adalah kader partai bersimbol mercy ini akan maju dalam pemilukada 2018 di Provinsi Papua.

Memang dalam safari politik tersebut AHY tak sedikit pun membahas apalagi berkampanye soal pemilukada 2018 tetapi kehadirannya memberikan isyarat agar seluruh kader dan simpatisan partai untuk memenangkan pemilukada 2018, termasuk pilkada gubernur dan wakil gubernur Papua.

Kita tahu bahwa kemenangan pemilukada 2018 menjadi barometer kemenangan pilpres 2019. Karena itu mesin partai demokrat di daerah perlu bekerja keras karena pada pilpres 2019. Karena jika AHY dicalonkan menjadi presiden pada Pilpres 2019, ia akan menghadapi lawan politik yang berat. Karena Jokowi dan kemungkin Prabowo akan menanti di medan pertarungan. Maka jika mesin partai di daerah tidak bekerja maka bukan tak mungkin pengalaman kegagalan pilkada DKI akan menimpah AHY dan jajaran Partai Demokrat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun