Mohon tunggu...
Petrus Rabu
Petrus Rabu Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Harapan adalah mimpi dari seorang terjaga _Aristoteles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Pahit Tak Mesti Dimuntahkan dan yang Manis Tak Mesti Ditelan

29 Desember 2017   11:34 Diperbarui: 29 Desember 2017   11:47 4919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: Pustakasekolah.com

Ini hanyalah salah satu kisah orang sukses dunia yang mampu mengola pahit dan getirnya kehidupan menjadi sesuatu yang indah dan manis. Masih banyak tokoh-tokoh lain yang bisa saja menjadi pelucut semangat kita dalam membangun kehidupan ini. Misalkan saja pendiri Facebook, Mark Zuckberg, pendiri Microsof Bill Gates dan Paul Allen, pendiri perusahan raksasa Apple, Steve Jobs, dan beberapa lainya. 

sumber: newteknoes.com
sumber: newteknoes.com
Mungkin kita tidak seperti mereka, tetapi setidaknya kita mampu mengola kegagalan-kegagalan dalam hidup menjadi sesuatu yang bermakna. Jangan membiarkan api kegagalan itu menghanguskan harapan dan cita-cita kita membangun hidup yang lebih baik, tetapi jadikan kegagalan itu sebagai api pembakar semangat. 

Tahun 2017, bisa saja bukan tahun beruntung bagi kita.Mungkin saja diary kita penuh dengan catatan kegagalan. Tapi jangan biarkan itu membuat kita takut melangkah. Bukankah pengalaman itu sebagai good teacher? 

 Secara kebangsaan, energi kita terkuras dengan hiruk pikuknya isu agama, isu sara yang terbawa ke atas panggung politik  atau dikenal dengan sebutan politik identitas. Kasus-kasus korupsi masih menghiasi halaman-halam surat kabar, kasus-kasus pembunuhan, kekerasan dalam rumah tangga, kenakalan remaja, masalah narkoba, dan berbagai kisah piluh lainnya. 

Tapi apakah kita menyerah. Semua itu menjadi bekal dan pengalaman berharga untuk menyambut fajar 2018 dengan semangat dan optimis. 

Selamat menyambut Tahun Baru 2018

Waisai, 29 Desember 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun