Kendati demikian kami tetap menikmati perjalanan diatas pesona taman laut Raja Ampat. Banyak pemandangan menarik yang memanjakan mata selama perjalanan Waisai-Piayanemo pagi itu. Ada burung camara terbang rendah dibirunya laut Raja Ampat. Juga beberapa pemandagan menarik seperti pasir putih yang berjejer indah dan mempesona disisi selatan Pulau Gam. Juga terdapat resort-resort yang tertata rapih ditepi pantai dan perkampungan penduduk yang nan indah seperti Sawingray dan Yenwapnor.
Ombak mulai terasa setelah melewati pulau Arborek. Namun Pak Mayor sang driver sangat lihai mengemudikan speedboat-nya.
Seteleh menempuh perjalanan kurang lebih hampir dua jam, speedboat dengan kapasitas mesin 40 Pk dua buah sandar di Pos Jaga Kawasan Wisata Gugusan Kepulauan Piaynemo. Kami pun istrirahat sebentar. Aura dan pesona Kawasan Wisata Gugusan Kepulauan Piaynemo sangat kental terasa. Lautnya tenang dan biru tosca terpampang indah dihadapan. Tak tahan rasanya untuk kami abadikan momen itu.
Retribusi masuk kawasan itu bervariasi. Untuk speedboat sebesar Rp. 300.000 sedangakan wisatawan yang datang dengan menggunakan kapal sebesar Rp. 500.000.
Setelah beres kami pun bergegas meninggalkan pos jaga itu. Perairan di Kawasan Obyek Wisata Kepulauan Piaynemo umumnya dangkal. Air lautnya jernih. Ikan-ikan dengan berbagai jenis dan corak warna sangat jelas dilihat dari atas speedboat.
Pagi itu langit sedikit mendung  saat speedboat kami memasuki kawasan Wisata Piaynemo. Pak Mayor sang motoris kami terus melaju pelan. Dari jauh di dermaga menuju puncak kawasan Piaynemo sudah terlihat jejeran beberapa speedboat para wisatawan. Bahkan ada beberapa yang sudah meninggalkan kawasan itu. Rencana kami untuk menjadi yang pertama menginjak di puncak Piaynemo hari itu ternyata gagal. Rupanya mereka sudah sejak awal disitu dan saya duga mereka sejak subuh mendatangi kawasan itu. Atau mungkin mereka bermalam di homestay yang ada disitu.  Â
Akhir-akhir ini Kawasan Wisata Gugusan Kepulauan Piaynemo memang sangat ramai dikunjungi. Bahkan untuk menuju ke puncak rombongan wisatawan harus antri karena tangga menuju puncak hanya satu dan areal puncak yang sudah ditata rapih oleh Pemda Raja Ampat tidak terlalu luas.Â
Bayangkan hanya kurang lebih selama 3 jam kami berada dikawasan itu tercatat kurang lebih 11 speedboat wisatawan yang datang dan pergi. Bahkan ada satu rombongan besar wisatawan dari Papua Nugini menggunakan KM. Marina Express. Kapalnya berlabuh diluar kawasan Wisata Gubusan Kepulauan Piaynemo.
"Pak, orang sudah banyak. Nanti antre. Kita berlabuh di sana saja," ujar Wenan sambil menunjuk sebuah dermaga kecil disisi timur dermaga menuju puncak Piaynemo.