Piaynemo. Anda pernah dengar? Piaynemo merupakan salah satu kawasan wisata yang sangat mempesona di Kabupaten Raja Ampat. Kawasan wisata yang sudah sangat familiar ini bukan saja di Indonesia tetapi juga di mancanegara. Sudah begitu banyak orang yang datang dan berkunjung ke sini. Tidak saja wisatawan lokal tetapi juga wisatawan mancanegara.
Begitu banyak tulisan yang mengulas kemolekan dan keindahan kawasan wisata yang juga dijuluki sebagai salah satu ikon wisata di Raja Ampat setelah gugusan kepulauan Wayag. Puncak Piaynemo merupakan merupakan tempat yang indah dan menarik untuk dijadikan sebagai tempat untuk mengabadikan dokumentasi istimewa baik pribadi maupun keluarga. Karena latar belakang pemandangan yang indah dan benar-benar memanjakan mata.Â
Berikut adalah kisah perjalanan saya dan keluarga saat berkunjungan kesana beberapa hari yang lalu.
*******
Fajar belum menampakkan wajahnya di Waisai-Kota Kabupaten Raja Ampat pagi itu. Â Awan hitam keemasan menari-nari di ufuk timur. Pagi itu 13 Desember 2017, suasana Kota Waisai masih sepi. Hanya ada desingan beberapa kendaraan roda dua yang lalu lalang memecah kesunyian subuh itu.
Tidak seperti biasanya saya dan keluarga harus bangun lebih awal pagi itu. Hari itu kami berencana mengunjungi beberapa obyek wisata terdekat di Kota Waisai-Kabupaten Raja Ampat.
Setelah mendapatkan speedboat yang akan digunakan kami pun sepakat berangkat pada pagi hari. Setelah semua persiapan beres, saya dan keluargapun meluncur ke pelabuhan speedboat yang berada tepat di belakang Pasar Rakyat Kota Waisai-Raja Ampat. Speedboat rental yang biasanya digunakan wisata mangkal dipelabuhan itu.
Tak beberapa lama kami pun tiba di pelabuhan speedboat. Dipelabuhan speedboat, motoris  Pak Mayor dan Wenan sudah menunggu kami, bahkan Medi dan Libert keluarga saya yang lain sudah berada disitu. Aktivitas di pasar Waisai dan pelabuhan itu mulai ramai. Â
Tak beberapa lama Pak Mayor menyalahkan mesin speedboat-nya saat itu jarum jam menunjukan pukul 07.45 WIT. Pagi itu, fajar seakan enggan menampakkan wajah. Awan putih keemasan masih menyelimutinya. Alam Waisai sedikit mendung. Pater Dio, keponakan saya yang tugas di Brasil dan kebetulan mengunjungi kami di Raja Ampat sempat memprediksikan akan turunnya hujan.