Mohon tunggu...
Petrus Rabu
Petrus Rabu Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Harapan adalah mimpi dari seorang terjaga _Aristoteles

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masyarakat Adat Selpele dan Saleo Buka Palang di Pulau Wayag

8 Mei 2014   04:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:44 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_335180" align="aligncenter" width="300" caption="GUGUSAN KEPULAUAN WAYAG, RAJA AMPAT, PAPUA BARAT"][/caption]

Setelah ditutup beberapa waktu karena pemalangan, akhirnya hari ini (Rabu 07 Mei 2014) aktvitas wisata di pulau Wayag, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat kembali dibuka. Pembukaan pemalangan tersebut dilakukan oleh Ketua Adat Kampung Selpele, Korinus Ayelo mewakili masyarakat adat Kampung Selpele dan Saleo yang memiliki hak petuanan atas Pulau Wayag. Prosesi pembukaan pemalangan tersebut disaksikan tokoh adat Kampung Selpele dan Saleo, Bupati Raja Ampat, Drs. Marcus Wanma, M.Si, Kapolres Raja Ampat, AKBP, Bartholomeus Meison Sagala, SIK, MH, Danramil Waigeo Selatan serta Danposal Raja Ampat.

Prosesi pembukaan pemalangan tersebut diawali tatap muka antara Pemerintah Kabupaten Raja Ampat yang dihadiri Bupati Marcus Wanma dan Muspida Raja Ampat dengan tokoh adat serta seluruh masyarakat kampung Selpele dan Saleo yang berlangsung di Kampung Saleo, Distrik Waigeo Barat Darat.

Korinus Ayelo, Ketua Adat Kampung Selpele pada tatap muka tersebut mengakui masyarakat adat pada prinsipnya mendukung kegiatan wisata di Kabupaten Raja Ampat, lebih khususnya kegiatan wisata yang dilakukan di Pulau Wayag dan sekitarnya. Namun ia berharap kegaiatn wisata di Pulau Wayag dan sekitarnya memberikan kontribusi bagi masyarakat adat Selpele dan Saleo yang memiliki hak petuanan atas Pulau Wayag. Untuk itu, pada kesempatan tersebut, Korinus Ayelo menyampaikan aspirasi tertulis yang diterima langsung oleh Bupati Kabupaten Raja Ampat.

Dalam aspirasi tertulis tersebut masyarakat Adat Suku Kawe yang mendiami Kampung Selpele dan Saleo menuntut hal-hal sebagai berikut Pertama, masyarakat adat siap membuka pemalangan di Pulaua Wayag, Kedua, pemerintah harus menghargai retribusi adat bagi kegiatan wisata di Pulau Wayang dan sekitarnya. Adapun retribusi adat itu sebagai berikutsatu kapal dikenakan retribusi adat Rp. 1.000.000, Speed Rp. 1.000.000,Tamu Asing Rp. 1.000.000, tamu lokal Rp. 1.000.000. Selain itu, masyarakat juga meminta perhatian pemerintah terhadap pembangunan di Kampung Selpele dan Saleo dalam berbagai aspek, baik infrastruktur dasar, ekonomi, transportasi maupun pendidikan.

Korinus Ayelo juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Wanma yang hadir dan duduk secara adat dengan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan di Pulau Wayag. Menurutnya, visi dan misi, bupati Wanma telah mengangkat sektor pariwisata di Kabupaten Raja Ampat.

Usai menerima aspirasi tertulis tersebut, Bupati Wanma mengakui akan memberikan perhatian khusus pada pembangunan Kampung Selpele dan Saleo. Perhatian khusus itu, kata Wanma, dengan menerapkan gerakan terpadu untuk mempercepat pembangunan kedua kampung tersebut. Gerakan terpadu tersebut akan melibatkan semuaSatuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Raja Ampat guna mempercepat pembangunan Kampung Selpele dan Saleo dalam segala aspek, baik pendidikan, infrastruktur dasar, kesehatan maupun pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Sementara itu, terkait dibukanya pemalangan di Pulau Wayang, Bupati Wanma mengakui sebagai langkah maju dalam pengembangan sektor pariwisata di Raja Ampat. Saat ini, kata Wanma, keberadaan Pulau Wayang bukan saja menjadi miliki masyarakat dan pemerintah Kabupaten Raja Ampat, tetapi menjadi ikon pariwisata Indonesia, bahkan menjadi milik masyarakat dunia. Pesona gugusan Kepulauan Wayag telah menghipnotis masyarakat dunia internasional. (Petrus Rabu)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun